KEMEGAHAN CANDI TAK PUPUS OLEH JAMAN

Jogjokarta si kota gudeg atau kota pelajar ini memang buat sakauw, buat ingin balik lagi, saking banyak nya tempat2 wisata baik bernuansa alam, candi, budaya, pantai, gunung, sungai semua benar2 tersedia di jogja. Unik nya lagi ga butuh libur panjang untuk mengubek-ubek tempat wisata yang amazing ini. Satu hari tanpa menginap di jogja itu lebih dari cukup. Semingu yang lalu saya nekat ke Jogja tanpa menginap, sebagai gantinya 2 malam bertuturt saya tidur di Kereta Api yang full Ac dengan segala guncangan dan suara tut..tut..tut khas KA..tapi semuanya sik asik sik asik saja,,Sob, bahkan sesampai di bandung lanjut kerja...(*__*)" CApeee??? pasti, tapi semua itu di bayar tuntas dengan eksplore Candi Borobudur, Keraton, Komp. Candi Prambanan serta nongkrong di Malioboro yang selalu memukau di kala malam. Berangkat dengan Lodaya Malam yang merubah tampilan gerbong nya, tempat duduk yang lebih empuk dan toelet yang jauh lebih okey,semakin sempurna saja tidur di KA apalagi, penumpang di sebelah ku kosong,,,,WuAAAAA jadinya bisa selonjoran...alias tidur dengan pules dan semoga ga pake ngorok. Jam 4 subuh teng kaki pun menginjakan kaki di St. Tugu JOgja,,,hmmm geliat ngatuk masih erat menghiasi pelupuk mata, dan parahnya lagi Jogja pun masih terlelap, sembari menunggu azan subuh berkumandang, bergegas aku membersihkan diri di Toelet. Setelah menunaikan kewajiban & kebutuhan ku pada sang Maha Pencipta, bergegas aku menuju malioboro mencari rental mobil,,,dan horeee walau jam 5 subuh ni rental juara buka 24 jam, tarif rental 12 jam Rp. 400.000,plus bensin juga driver. Tujuan utama ku adalah mengejar SUNRISE di pelataran teras meja Borobudur. Namun saat niat itu aku utarakan ke mas sopir dia bilang, "Mbak klo mau lihat sunrise jam 5 subuh harusnya sudah ada di sana, & harga tiket masuk nya Rp.250.000/org" .,,,HIKSSSSSS...hmmmmmm buyar seketika niat ku,,,,dan sepertinya alam tidak mau buat aku bersedih, sesampai di Borobudur,sang Surya baru akan muncul, bias orange di timur langit Magelang tampat abstrak tersaput mega tebal.,,,Alhamdulillah gak nekat ngeluarin uang 250rb,,,ternyata Mataharinya masih malu2 pagi ini,,, (*__*) Mengunjungi Borobudur di pagi hari itu seruuuu, pertama masih sangat sepi pengunjung, paling para bule2 pengejar sunrise dengan perlengkapan camera tele yang puluhan juta itu. Itupun tak lebih dari 15 orang. Jadinya puas moto2 relief2 dan stupa2 tanpa di ganggu para wisatawan lokal yang suka narsis abis. Yang kedua : Sinar mentari belum menyengat, maklum udara Jogja selalu bikin kepala migren. Mau belasan kali ke Borobudur,,selalu punya kesan,,"TAKJUB' sebuah karya yang PERFECTO..SEMPURNA..gak kebayang bagaimana para nenek moyong membangun candi dengan ukiran serumit dan semegah ini, padhal dulu kan teknologi masih ga secangih sekarang...Salutttttt pokonya buat Para Arsitek BOROBUDUR. Setelah mengisi perut yang mulai berteriak histeris,mobil pun lanjut menuju keraton jogja,,,hehehehehe,,yang ini sungguh bukan tempat favorit ku, klo bukan Ruben yang masak tentu takna ada sekelumit kisah tentang keraton Jogja. Seperti bisa kuduga sebelumnya, "membosankan" melihat-lihat barang2 yang dipanjang dalam suatu ruangan yang ratusan pengunjung di dominasi anak2 ABG yang lebih memperhatikan bule-bule keren ketimbang penjelasan sang guide....sungguh ironis, apalagi bule nya cowok muda ganteng...itu si bule di tempelin terus di ikuti kemana perginya....iksssssss,,aku yang lihat aja risi bagai mana si bule nya ya???. Aku yang gak suka sejarah atau karena jiwa petualangan ku yang ekstrim, membuat smu yang ku lihat di museum ini serasa aneh, masak bumbum dapur seperti garam, merica, petsin, bahkan kompor pun ikut di pamerkan,,,,HADEXXXXXXX,,,Cepat2 ku tarik Ruben untuk segera menuju pintu keluar, walau ku tahu doi masih menikmati kunjungan nya. Tak berlama-lama, dengan kepala mulai cenat cenut kami melanjuti perjalanan menuju Candi Prambanan,,mentari bersinar dengan semangat 45...panasss bikin mumet, pengalaman yang sama saat mengunjung Prambanan kali pertama. Candi Prambanan masih sama mega dan terurusnya seperti 2 tahun yang lalu, sayang di sayangnya Candi utama nya masih dalam perawatan jadi di pagar, dan di batasi pengunjung masuk kedalam nya, YAaaaaaaaa,,jadinya AURA berada di antara bangunan2 tua prasejarah di eropanya ga aku dapetin,,tidak seperti pengalaman pertama ku. Lama aku mematung berdiam diri, menelusuri lorong lorong diantara candi yang mejulang tinggi di kompleks Prambanan,,tapi tak jua ku temui AURA itu....hiksssssss, Padahal aura itu lah yang selalu membuat aku ingin balik lagi. Prambanan beserta belasan candi yang mengelilingnya masih sama magis nya masih sama Megah nya, sayang aura berada di antara gedung2 tua eropa nya tak ku dapetin,,,Tour Prambanan pun di tutup dengan migren yang menjadi-jadi walau perut telah diisi full dan softlens telah di lepas, namun kali ini migren nya awetttt sakit berdenyut denyuttt. Tadinya klo bukan karena migren mau lanjut Pantai parangteritis, namun apa daya lagi-lagi Faktur U menyerang, tak hanya aku yang tumbang akan sengatan matahari Jogja Ruben pun mulai semamput, padakhirnya plan A berganti plan B : mencari hotel di molioboro istirahat sejenak trus jam 11 malam meninggalkan jogja tuk kembali ke rutinitas,,Ah Jogja memang seperti kata mas Katon Bagaskara dan Kla Project nya,yang mengalun merdu di mp3 ku : Pulang ke kota mu, ada setangkup haru dalam rindu masih seperti dulu tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selak semana, terhanyut aku akan nostalgi,,sat kita sering luangkan waktu nikmati bersama suasana JOgja....."" di persimpangan langkah ku terhenti Ramai kaki lima menjajahkan sajian khas berselera musisi jalan mulai beraksi seiring lara ku kehilangan mu merintih sendiri, ditelan deru kota mu namun kota mu hadirkan senyum mu yang abadi ijinkan lah aku untuk selalu pulang lagi bila hati mulai sepi tanpa terobati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CURUG TUJUH SUBANG

CATALINA Si Angggun yang Tertidur Di Birunya Perairan Biak Papua

CATATAN KECIL FESTIVAL TANJUNG WAKA SANANA MALUKU UTARA