DI TINGGAL PESAWAT????,,SAKITNYA TUCH DI KANTONG,
Pernahkah anda di tinggal Pesawat Sahabat pejalan???,,aku Sering,,uda 3x hikssssss, Sakitnya tuch di kantong,,,,,Mau nangis, ga bisa saking keselnya, mau marah pada siapa??. Pada akhirnya , hanya bisa memasang tampang lesu, layu dan tak berdaya pada petugas boarding.
Bagaimana bisa bisa sampai 3x aku tertinggal pesawat?. Yang pertama sekitar bulan Mei 2011, waktu itu gara-gara trip ke Lovina Bali Utara, markasnya para Dolphin. Keasihkan lihat puluhan dolphin jumpalitan dengan riang gembira, jadinya lupa deh kalau aku hanya punya waktu, 2 jam saja di lovina. Masalahnya jam 11 pagi harus uda otw menuju bandara Ngurai Bali, nach aku jam 11 masih asik mengahabiskan ikan bakar makyuss di tepi pantai lovina. Walhasil sepanjang jalanan cenat-cenut, jantung bertalu-talu bak mau loncat dari bingkainya...dan hasilnya sesampai bandara aku hanya bisa Say Goodbye dengan Air Asia yang sudah "Closed the door" HIKKKSSSSSSSSS dan aku pun harus membeli 1 tiket pulang dengan harga 2x lipat dari harga yang aku beli sebelumnya, apesnya lagi aku harus turun di bandara Soeta , alamak,,aku tambah ongkos dan waktu lanjut ke Bandung,,,, beruntung di tabungan tersedia dana segar,,namun tetap aza Sakitnya Tuch,,,di Kantong. Jelas kasus pertama salah aku, lalai dalam memperhitungkan waktu.
Pengalaman kedua Trip ke Wakatobi, 31 Des 2012. Perjalanan dari pulau Hoga ke Wanci yang biasa ditempuh kurang dari 1 jam harus ku tempuh 2,5 jam gara-gara Badai yang mengamuk di tengah lautan. Sekali ini perhitungaan waktu ku cermat, jam 4 dini hari di kala ayam jantan belum berkokok aku sudah check-out dari Homestay di pulau Kaledupa, jalanan menuju dermaga pun masih senyap, alam masih tertidur ole buaian bayu. Tinggallah aku terseot-seot letih menggendong alat tempur ku menuju kapal kayu yang bersandar di dermaga. Saat itu baru ada aku calon penumpang, 30 menit kemudian baru muncul 2 orang penumpang, 15 menit berlalu, datang 4 penumpang berpakain seragam polisi. Total waktu kapal ngetem di dermaga 1 jam (heheheeh, berasa naik angkot kapal juga ada acara ngetem nya). Jam 5.30 kapal pun akhirnya berlayar, 30 menit kemudian berhenti di tengah-tengah lautan, menunggu penumpang lain. (yang ternyata tamu homestay yang menginap di pulau Hoga, tinggallah aku termewek-mewek,,,,kenapa aku susah payah kemaren sore, pindah homestay dari hoga ke kaledupa yang senya, gelap dan tak satupun teman ku ngobrol, nasib-nasib,,,,maklum aku masih polos percaya saja kata guide ku , yang sudah melepasku jalan sendirian).
Tak lama berselang, lebih kurang 20 menit kapal lepas dari selat antara hoga dan Kaledupa, dataran Wanci pun sudah didepan mata, Namun Hujan dari mulai rintik-rintik syadhu, angin sepoi-sepoi damai, gelombang mendayu-dayu mesra, sampai pada akhirnya alam benar-benar mengeluarkan amarahnya. Posisi ku yang tadi tidur-tidur ayam sembari melantunkan doa, sekarang duduk tegap siaga 1 sembari mulut komat-kamit melantunkan Kebesran Nama NYA. Tak sadar tangan ku mencengkrap erat pak Polisi yang duduk di sebelah ku. Dengan santai atau berusaha menenangkan ku, yang sudah pucat pasi, Doi, berujuar : "Tenang Mbak, ini belum seberapa" sembari nyengir kegelian melihat aku dan para tamu-tamu lain sudah apatis. Jiahhhh bagi mereka sich ini biasa, padahal kapal nya sudah miring kanan kiri lebih dari 45derajat. Air laut dan air hujan suka ria membasuh tubuh kami...ini baru Pasrah Tingkat Dewa.1 jam sang Kapten melawan Gelombang dan angin yang lagi tak ramah. Badai pasti berlalu, namun proses badai menghatam buat nyali ciutttt. Salut dan bangga pada Sang Kapten yang puluhan tahun mengarungi kepulauan Wakatobi...Berjuta terimakasih, masih di beri umur panjang. Lepas dari hantaman ombak, kami di sambut Katinting , kapal kayu kecil nan imut juga ramping namun panjang, bermuatkan 7 orang penumpang. Di tengah guyuran hujan deras kami di antar menuju pelabuhan..hancur sudah penampilan ku.
Tiba di Bandara Moitara Wanci, wajah ku sudah awut-awutan, hitam legam, rambut acak-acakan, baju pun kusut bau air laut, mau ganti di toelet bandara..namun mohon maaf,,toilet dengan air seadanya, coklat dan, bau,,hiksss pasrah aku pulang ke Jakarta dengan tampang gembel. Sesampai di bandara Moitara, pesawat delay hampir 1,5 jam karena cuaca. Pihak maskapai pun aku hubungi kalau aku masih di wanci pesawat yang membawa ku delay. Dan mereka pun paham dan sangat tahu maklum aku terbang dari Wanci-Kendari-Jakarta dengan LIon air. Sesampai di Kendari aku mulai cemas karena tadi di pesawat pramugara bilang penumpang terusan : "Makasar-Jakarta tetap di tempat. Penumpang yang turun di Kendari selamat Jalan" . Lah aku kan penumpang kategori terusan Jakarta, namun di tiket ku adalah Kendari-Jakarta, tanpa ada Makasar. Jadilah aku yang mulai kalang kabut saat di ruang pengambilan bagasi, berkumandang "Panggilan terakhir pada Penumpang Lion air Jakarta silakan naik ke pesawat".
Setelah mendapatkan tas alat tempurku, aku pun berlari menuju ruang keberangkatan, sesampai di depan petugas boarding , aku sudah lemas tak berdaya,,,sembari aku sodorkan KTP dan tiket,,,hanya satu Kata PESAWAT SUDAH DI RUNWAY...OOOOOO TIDAKKKK,,,,(hehehe itu alay banget ya,,,tapi aku ga gitu koq) Reaksi ku diam 1000 bahasa mata berkaca-kaca tentunya dengan penampilan yang sama di hantam badai tadi pagi. mau pingsan,,Sayang nya tubuh ku bukan yang mudah shocking gitu. akhirnya aku cuma bisa berucap, tadi aku sudah konfirmasi, kalau pesawat wings yang barusan itu delay 1,5 jam pada call center Lion. Dan di tiket ku juga tidak ada transit Makasar, yang ada hanyalah Kendari-Jakarta. Liri aku menjelaskan pada petugas."TUNGGU SEBENTAR MBAK"..kata sipetugas, tak lama berselang aku sudah duduk manis di Longue nya Maskapai Garuda Air dengan tiket Bisnis di tangan'''ALHAMDULILLAH"...ini yang namnya BADAI PASTI BERLALU. So Lovely Lion Air untuk Konpensasinya. Seumur hidup baru kali pertama pake kelas Bisnis di penerbangan Garuda,,rasanya seperti Ratu Sehari, maklum aku satu-satunya penumpang dengan aroma laut. Faktor Alam membawa rezeki Luar Biasa Indah.
Kali ketiga, dan semoga cukup sampai di sini., aku di tinggal pesawat. Rabu 23 Des 2015 awal perjalan trip R4-Misool. Belum juga sampai R4 Misool aku sudah babak belur Sob.Bagai mana tidak jam 1 dini hari mengantarkan tas alat tempur ke markasnya xtrans cihampelas, berat dan gede pula, Untung si Bapake dengan mata yang menyepit karena kantuk, mau mengantar. Menggunakan si hitam roda dua bututnya, yang mana kami, aku dan dia duduk asal nyantol, alias semua sadel motor habis di tempati kopor nan berat ku. Asli hari-hari terakhir mau libur panjang , 2 minggu ini selalu kerja dari jam 7 pagi sampai jam 12 malam. walahasil badan pun tak bertenaga rasanya. Berharap kerja sedikit di pagi harinya, walau sudah di prepare agar jam 1.30 siang aku bisa cabut dari kantor, ternyata apalah daya, kerjaan mengalir bak air keran tiada hentinya. Namun bersyukur aku bisa tiba tepat waktu di xtrans 3.30 sore, mobil pun melaju tersendat-sendat menembus macetnya Bandung. Hiks belum apa-apa Mobil sudah menabrak trotoar, jiahhh makin ga nyam hati ku. Keluar Bandung jam 4 sore, lancar menembus tol cipularang dengan kondisi mobil yang menghangat. Pantas saja di km96 mobil berhenti lama, ternyata kami di suruh ganti mobil, dengan alasan ampernya mobil terus naik, berganti mobil, berganti sopir,,jiahhh..kali ini dapat sopir yang jauh dari lincah tidak seperti yang pertama. Berjam-jam mobil hanya berkutat di tol Cipularang dan Cikampek,,,Jantung ku mulai berpacu, mulai ramai bertalu-talu. Jam 7 malam baru sampai Bekasi,,,,huaaaa walhasil aku pasti akan di tinggal pesawat, kali ini Maskapainya Garuda,,,yang uda terset di otak ku. Garuda ga bahkal kasih ampun untung Keterlambatan penumpangnya (Takan ada keberuntungan kedua seperti aku di tinggal Lion air..HIKSSS). Benar saja sepanjang perjalan bertemu Si MONSTER MACET, bikin kempes tabungan. Totaly waktu yang ku tempuh dari Bandung-Bandara Soeta 5,5 jam. Dari Bandung, jam 15.30 sampai Bandara 21.05 dengan 3 jam menahan pipis dan jantung yang bertalu-talu bak gendrang mau pecah. Bonus spesial pake telor kornet kejunya adalah, pak sopir yang kebelingerrrrrr, "mungkin dia lelah"
Padahal dari Tol Bekasi aku sudah wanti-wanti ke Pak sopir untuk cari jalan alternatif, mengingat time limit boardingpass ku jam 20.00 wib,,,e..,alamak dia masuk jalur Jalan Berhenti di tempat!!!!, keluar dari kemacetan yang menyeramkan masuk jalur terseot-seot, kembali masuk berhenti di tempat dan endingnya adalah saat Si Sopir masuk seperti kebiasaannya ke terminal 1 dahulu bukan langsung ke terminal 2F seperti sudah aku request,,,dan selalu ingatkan, PAK SOPIR INI UDA TELAT, JADI TOLONG KE TERMINAL 2F DAHULU" tetntunya seijin penumpang yang turun di terminal 1...namun apalah daya Pak Sopir mungkin telingahnya terganggu, pikirannya melayang ntah kemana, doi dengan tanpa dosa memasuki terminal 1 yang sama macetnya....HUAKSSSSSS,,,lengkap sudah Derita ku....
Ga hanya aku di dalam mobil ini yang telat 2 orang lagi berseragam militer juga, namun sayang sikap mereka, angku sekali, aku yang berusaha beramah tamah agar ngurus keterlambatan bareng malah di acuhkan, namun dasar aku bermental baja aku ikuti saja mereka,,,walau aku bak benalu,,dan hasilnya sama saja kita sudah di tinggal peswat, sudah tak bisa lagi,,,hiksssssssssss
Gontai langkah ku, namun mata jelalatan mencari sesuatu yang dapat membantu, akhirnya jatuh pada tulisan Customer service Garuda, di situlah aku terdampar sampai jam 23,00 wib. Dasar Garuda, walau sudah di bilang mengalami macet total masal, sampai 5,5 jam bandung Soeta,,tetap saja aku harus membayar 1,9 juta lagi agar bisa terbang ke Sorong,,,,Huaaaksss trip pesawat termahal dalam karier perbolangan ku. Padahal sebelumnya aku sudah super happy dapat tiket Garuda pp Jakarta-Sorong hanya 4,2 juta...pada akhirnya aku harus keluar kocek 5,1 juta di tambah tips untuk someone yang telah membantu aku agar bisa naik di penerbangan pukul 23.00 menuju Makasar. Macet-oh macet, benar adanya membuat ibu kota Lebih kezam dari ibu tiri,,,,,hikssssssssss
Nach sahabat pejalan itu pengalaman pahit namun berkesan dan sakittttt nya tuch di kantong,,,Gimana caranya biar sahabat budiman ga terlambat seperti yang aku alami , semoga tips di bawah ini bermanfaat :
1. 1 jam sebelum time limit boardingpass usahakan sudah duduk manis di ruang tunggu Bandara
2. Biar kata jamuran di ruang tunggu dari pada kejebak macet di jalan bikin stressssss dan sakit jantung, jadi bagi sahabat-sahabat pejalan khusus nya libur akhir tahun, libur panjang, libur lebaran, bencana alam, berilah estimasi waktu 8-10 jam sebelum time limit boarding pass
3. Bagi yang punya dana pas-pasan di kantong atau di tabungan, jangan pernah berjudi dengan waktu, datang lah seawal mungkin,,,,karena asli sahabat, aku saksi mata betapa banyak sahabat-sahabat yang mau merayaka natal di kampung halaman yang tidak bisa terbang, karena peswat sudah terbang, sementara untuk membeli tiket baru, atau bayar kompensasi keterlambat, uang segar di kantong terbatas. Sungguh sedih rasanya,,,,melihat mereka kembali lagi ke kost-kostant dengan wajah tak berdaya.
Sungguh armada transportasi itu tak mengenal belas kasih dan balas budi, giliran delay berjam-jam, tanpa ada kepastian kapan berangkat, aku setia sampai bulukan menanti pesawat yang akan membawa ku membelah langit biru. Namun giliran doi super egois ini, di suruh menunggu ku karena harus berjuang melawan monster Macet Total, tanpa ada rasa kasih sayang, doi dengan tega terbang tanpa ku, bahkan aku harus membeli tiket baru lagi....wuaaaaaaksssssss,,,ini namanya Cinta bertepuk sebelah tangan,,(hahahaha curhat colongan ceritanya...)
Komentar
Posting Komentar