KEMBALI BERJUMPA DENGAN KAWANAN HAMMY DI LAUT BANDA
![]() |
Underwater Suanggi Taken by Kak YARDIN HAMADIN |
Ini adalah trip DEJAVU 2018, sukses jumpa dan jatuh cinta sama kawanan hammy (hammerhead shark), di belantara laut Banda nan luas tepatnya di Atol Niel Desperandum dan Serua Maluku Tenggara Barat. Kami berniat mengulang keberuntungan kembali, namun dengan bijak Ibu suri nan cantik Nia, mengingatkan kembali untuk "Manage Expectation" agar bisa berjumpa lagi dengan kawanan hammy yang ganteng maximal. Masih berdelapan dengan brigade yang sama ada Pak Triss, Yessie, Nia, Wuri, Aling, Utty, aku dan satu pendatang baru saingan ganteng dengan Pak Triss, Koh Fendi alias Kopen, cowok kelahiran Riau yang supel dan selalu siaga bila dimintai bantuan baik di darat maupun di dalam air.
Pastinya armada
yang kami tumpangi untuk berpetualang di laut Banda, laut terdalam di Republik
ini adalah si Imut Cabe Rawit, Tangguh dan Kokoh, Teruji dari hantaman badai
yang menerjang, siapalagi kalau bukan "KML BENETTA" beserta 9 all
crew yang kece badai ada sang Legend Kak Yardin si mata elang, Kak Pablo yang
selalu siaga untuk mengendong para diver yang kelelahan saat bertarung dengan
arus di bawah air, si manis dan pinter masak Cheff Dion, si tampan nan
mengemaskan Diks Randy yang selalu punya kata-kata khas...kali ini kata-kata
yang hadir disetiap canda kami, adalah "IYOOO" tentunya dengan logat
timur yang medok.Pak Yusril sedikit bicara banyak bekerja, tak ketingalan Cowok
super Sabar, irit kata-kata "Embun alias Bampo" cowok satu ini
selalu setia dan rutin menanti kami diving, 3 sampa 4x selama 60 menit
terpanggang matahari. Tiga pendatang baru : Pak Dhe yang selalu
memberikan guyonan segarnya, Sang Kapten Lindra cowok paling tinggi badannya,
namun memiliki suara yang lembut, terakhir kaks lham hampir tak pernah
bersuara dan kelihatan batang hidungnya, maklum doi satu ini bertugas mengawasi
mesin kapal agar petualangan kami mengarungi laut Banda dapat berjalan lancar
dan selamat sampai tujuan.
![]() |
My Team, My Family |
Ayeeeee,,,,berpetualang
bersama KLM. BENETTA beserta armadanya serasa kembali ke pelukan Semesta yang
hangat dan damai, kami bagaikan satu keluarga besar yang saling merindu
karena lama tak bersua. 8 hari 9 malam begitu singkat rasanya, Tawa,
canda, curcol menjadi warna pelangi dalam pelayaran ini. Petualangan kami
berawal dari dermaga Tulehu sebuah teluk yang yang damai, belatarkan perbukitan
menghijau, utamanya air laut bergradasi turquoise sebening kristal water
tembus pandang hingga ke dasar yang di dominasi pasir putih dan schooling
sarden rapat dan kompak membentuk barisan , ughhh bikin gemes, bikin ingin berenang bersama mereka.
Jam 4 sore kami pun lepas jangkar menuju lokasi check dive. Dive pertama
di kawasan teluk TULEHU "Batu Lompa" 60 menit, kedalammn maximal 25
meter, kontur dasar laur berupa slove dan pinekel dengan visibility 10 hinga 15
meter. Terumbu karang yang sehat dan aneka jenis mendominasi di kedalaman 5-15
meter. Bagi yag hobby makro "Batu Lompa" cucok menjadi dive site
favorit, beraneka nudy branch yang unyu hinga frog fish menggemaskan bisa
jumpai di dive site ini. Uniknya kadang kami jumpai juga termocline, temperatur
air yang tiba-tiba dingin di satu lokasi tertetntu. "Batu Lompa"
cukup keren jika bosen mug dive di Laha Ambon Manise.
![]() |
Logbook penyelaman kami bersam KLM BENETTA |
Selepas Check
Dive kapal pun melaju menuju Laut lepas,laut nan membiru, "Laut
Banda" dengan rute Suanggi, Banda besar, Serua, Manuk, Banda Kecil,
Suanggi, dan berakhir di di Tulehu Ambon, Makan malam pertama di atas
kapal diwarnai dengan sapa laut yang super ramah dan hangat, mengajak kami
bergoyang-goyang penuh zikir memohon keselamatan pada yang Kuasa. malam pertama
ini aku sukses untuk tidak memuntahkan isi lambung hasil masakan Cheff
kesayangn kami Cheff Dion. Kunci suksesnya minum antimo lebih awal dan segera
beranjak ke tepat tidur. Kali ini aku mendapat kamar atas, berkat kebaikan Utty
nan imut, harusnya doi, yang menempati kamar atas,tapi sungguh doi super baik
super soleha,,,, thanks to Utty. Malam-malam selanjutnya 8 malam berturut-turut
meski laut telah berdamai dengan semesta di malam terakhir laut licin bak danau,,,namun
aku satu-satunya yang rutin memindahkan isi lambung ke laut....hmmmmm faktor U
memang tak bisa di boongi.
![]() |
Masakan Cheff Dion selalu juara, selalu buat kami terlihat rakus,,,karena tak ada makanan yang tak kami lahap |
Petualang tahun
ini lebih bervariasi, lebih banyak dive site yang kami selami dibandingkan
tahun 2018 silam hanya menyelam di Niel Desperandum dan Republik Shark Serua
dengan hasil yang gemilang hampir semua penyelaman kami jumpai
kawanan si ganteng dan si molek Hammy, mulai dari yang gede2 sampai yang
imut-imut. Tahun ini Kami tak ke sampaian ke Niel Nesdeprandum mengingat
laut lagi tak ramah. Total trip kali ini kami melakukan 24x dive, dimulai di
Batu lompa, hari ke 2 di Suanggi dan langsug jumpa kawanan Hammy yang lagi asik
masyuk bermaik di puncak pinekel..sungguh dive pertama hari ke 2 ini penuh
perjuangan, kami harus berjuang keras melawan gempuran arus untuk bisa mencapai
pinekel tempat bermainnya para Hammy, hampir-hampir aku terpental menjauh dari
reef, beruntung Kakak nan baik hati berjiwa melow "Kaks Yardin" siaga
menarik ku untuk mendekati reef. Seperti biasanya jumpa kawanan Hammy tak bisa tdiungkapakan, hanya bisa melotot Nanar, nano-nano
rasanya,,Sunguh "NIKMAT TUHAN MU YANG MANA KAH KAN KU DUSTAI".
Dive satu
sukses jumpa hammy walau haru berjibaku melawan gempuran arus, dive dua jumpa 2 ekor Hammy nan
montok dan mengemaskan, dive ke-3 insiden kecil menerpa tim kami. Selang udara
Kaks Pablo tiba-tiba meledak, yang kami kira ada bom ikan,,beruntung Wuri
membawa 2 tabung, kami pun tak berlama-lama di bawah air segera
naik...Pembukaan menyelam di laut Banda yang "Peri-peri gud" begitulah
salah satu ucapan Kaks Randy yang trending. Malam pun menjemput impian dengan
goncangan yang super yummy, kadang miring kanan, kadang kiri, kadang
berputar-putar, kadang turun naik,,,namun tak mengurangi rasa kantuk untuk
tidur lelap namun waspada..hehheeh, di otak uda membayangkan aqua galon untuk
menyelamatkan diri....kalau-kalau terjadi hal yang paling buruk..ikksssss
amit-amit,,,Semoga Selalu dalam lindungan NYA.
Hari ke tiga
kami sampai dengan selamat di Banda besar, hari ini kami akan menyelam 3 kali
di Hatta Reef, Tanjung Buton dan Hatta Reef. Di hari ini ini kami berjumpa
Treaser Shark, eagle ray dan 2 ekor Hammy. senang rasanya bisa jumpa si Treaser
Shark, yakni hiu dengan ekor memanjang dan runcing, nama keren doi : Alopias vulpinus. Penyelaman
hari ke ke tiga ini, aku mencoba mengunakan SMB yang baru ku beli 1 hari
sebelum berangkat. Niat sich mau mempraktekan apa yang telah ku lihat di you
tube,,ternyata oh ternyata tak semudah yang ku kira, percobaan pertama, SMB ku
melejit tanpa, ikatan tali yang harusnya terpasang, jadilah SMB muncul di
permukaan tanpa tali,,,keluhhhhh. Puncaknya pada dive terakhir hari ini, dimana
belum sampai 10 menit menyelam di kedalam 20 meteran tali SMB Lepas, beruntung
ada si imut Utty di belakang yang mengingatkan, aku pun dengan sedikit panik
berusaha menggulung tali yang ntah beberapa meter mengular di birunya laut.
Sigap Yessie, Kohpen dan Kaks Yardin membantu ku membenah tali
SMB,,,,,,setelahnya aku kapok untuk coba-coba memakai dan mengembangkan SMB lagi...hiksss
bikin repot teman-teman seperjuangan. Untung juga mereka tak tahu, kalau aku
sepanjang sisa dive ke tiga muntah2 di dalam air...(hehhehe)
![]() |
Pulau Serua Kampung halamanya Bapak Raja dan kawanan Hammy |
Hari keempat kami sudah berahli ke Serua, tempat setahun lalu kami habis waktu berjumpa dan bermain dengan kawanan Hammy. Setahun lalu air laut bak danau tenang dan jernih. Tahun ini Serua bergolak, angin dan gelombang begitu asixxx bercanda gurau hingga membuat visibility tak mencapai 10 meter di dalam air. Kali ini kapal-kapal phinisi begitu ramai 14 kapal dalam sehari mengepung kawasan pulau yang di peta pun sulit di cari. Ntah karena deru mesin kapal yang menggerung, ntah karena terlalu banyak diver atau memang lagi tak hoki, selama 2 hari dengan 8x dive, kami hanya berjumpa 2x kawanan Hammy. Namun Dive terakhir begitu istimewa, lagi asik menyelam di blue sea dengan visibility minimalis, tiba-tiba kami sudah berada di dalam pusaran kawanan Hammy, kaget, shock, dan bahagia,,akhirnya bisa begitu dekat dengan Makhluk super Cool ini,,,Tak hanya kami yang shock dan gemeteran diantara doi-doi kece, merekapun kaget dan kocar-kacir melihat pasukan bodrex yang selalu luar biasa jika bersua kawanan Hammy. Lara kami pun terobati apa lagi setiap menyelami Republik Sharks kami selalu jumpa gerombolan Giant Travelly yang tak malu-malu lagi jumpa para divers. 1x kami penyelaman dilakukan di housereefnya kampung Bapak Raja,,WOW..visibility nya mencapai 20 meter, dengan aneka Coral yang sehat dan beraneka, sepanjang penyelaman aku hanya bisa berdoa semoga ini lestari sampai akhir zaman. Ingin rasanya punya kampung halaman dengan perkarangan hamparan taman laut maha Indah dari Sang Pencipta.
Hari keenam,
dengan berat hati kami berpisah dengan Serua dan Bapak Raja,,,hmmmmm mungkin
ini terakhir kami bersua dengan Bapak Raja dan Kampung halamannya yang keren
(Namun hati berdoa untuk selalu pulang lagi ke Serua, Kerajaan Kawanan Hammy).
Sang Kapten Lindra pun dengan mantap melajukan KLM Benetta ke pulau
Manuk, sebuah pulau gunung api, yang terkenal dengan penghuni ular bawah
lautnya. Di lokasi ini kami menyelam 3x, Tanjung Kelapa, turun pertama
kami langsung disambut dengan schooling barakuda tepat di bawah Pak Triss,
Yessie dan Kaks Yardin turun, maksud hati mau merekam, namun apadaya, refleksku
begitu lemott,,keburu barakuda kabur ke kiri sedangkan kami ke
kanan,,,yachhh,,,,jadinya hanya memory otak yang merekam betapa indahnya moment
berkelas underwater pulau Manuk. Dive kedua menyelam di Manuk Slove, lokasi
dive yang ciamik buat para pecinta macro, berpasir hitam dengan kerlap-kerlip
butir orange,,,berpadu dengan terumbuh karang yang super sehat. Disini kami
berjumpa Spanis Dancer, kaget juga bisa jumpa siang hari, suprise nya doi sexy
ini, lagi menari tanggo,,,sunguh tontonan berkelas yang langkah. "Dive ke
tiga kami kembali menyelam di Tanjung Kelapa. Dive hari ini temanya
"Slowly-slowly sajalah". Jangan di tanya berapa banyak ular
laut yang kami jumpai, 3x menyelam selalu jumpa ular, mulai dari sang
Kakek Buyut sampai ke baby ular.Utamanya di dive spot ini kami pun sempatkan diri
untuk berfoto keluarga di bawah air,,,jepreten Kaks Yardin memang Luar biasa.
Jika di bawah air jumpa Ular dan ikan, maka saat muncul di permukaan kami
disambut ratusan Burung camar, yang memutih di pulau Manuk.....Hari yang
sempurna, bertemankan Manuk, deru ombak dan semilir angin laut yang melenakan
serta hangatnya mentari yang sukses melegamkan wajah imut-imut kami.
Hari ke tujuh,
sedih dan cemas semakin dekat dengan hari berakhirnya trip ini.uhuksss gak mau
dipikirin tapi terlintas teruss,, gak mau berkahir rasanya,,,bersama sahabat
sekaligus keluarga terkasih. Hari ini kami tiba di Banda, dan akan menyelam 3x,
planingnya menyelam di Batu Kapal, Di Kaki gunung Banda, dan Mandarin Point
serta Land Tour ke Benteng Belgica. Jam 7.30 kami sudah berada di
keindahan yang memabukan Underwater Batu Kapal, visibility tembus 20-25 meter,
serasa bermandikan hujan ikan, LUAR BIASA. 60 menit menyelam begitu singkat,
terlebih jumpa si Black Marlin (Istiompaxindica). Ikan
bermulut Panjang dengan jeruji bak gergaji, kali pertama lihat si doi, begitu
lucu, ekspresinya seperti ingin tahu, doi tepat di belakang Yessi. Sadar kalau
doi begitu sukar dijumpai kami pun refleks menguber-uber doi yang segera kabur
bak pesawat tempur. Karena dive pertama begitu dasyat, kami putuskan untuk
kembali menyelam di Batu kapal Kembali, lokasi sama namun waktu yang berbeda,
dive kedua ini kami bermain dengan arus, khas Banda bangetssss,,,drifft dive
yang menggila..Dejavu akan 6 tahun silam baru 7 log aku nekad ke Banda Sendiri
wahasil aku selalu yang terdepan saat jumpa drifft dive, alias aku hanyuttttt.
Dive ke dua ini ikan besar yang kami jumpai Hammy 2 ekor, barkuda, dan
belasan Tuna ekor kuning. Istimewa Batu kapal selain visibilityyang juara,
dipenghujung dive jumpa Polkadot Moray Eel, yang nyaman bersemanyam di
rumahnya, berlatar belakang Batu kapal yang menjulang ke udara dihantam deburan
ombak yang pecah memutih, sungguh ciamik buat photo underwater, sayang bouyancy
ku masih acak kadut,,,sehingga harus berjuang saat harus photo di lokasi kece
badai ini.
![]() |
Underwater Manuk taken by YARDIN HAMADIN |
Dive ke tiga berlokasi di depan hotel Maulana Banda Neira, dilakukan saat sunset dive. Misinya hanya ingin jumpa si Cantik Glamour "Mandarin Fish". Mandarin Fish di Banda agak unik, mereka tinggal dicelah-celah bebatuan (Kaget sich,,kok batu???? karena dalam otak ku, dan yang pernah aku jumpai di House reefnya WDC Kri Raja Ampat, rumahnya Mandarin adalah coral api, sangat pemalu dan sulit diphoto karena super aktif). Nach di sini si doi pemilik tubuh yang gemerlap ini begitu familier dengan camera diver, ga ada takut dan malunya, aku bayangkan mereka bagaikan Bella dan Gigi Hadid yang meliuk-liuk di atas catwalk.) tak hanya panen Mandarin Fish, Divers pun bertaburan dengan lampu-lampu yang gemerlap,,bak pasar ikan di kedalam 5 meter,,,,Hufffff, sungguh Banda lagi panen Turis Asing maupun Lokal.
Horeee akhirnya menginjakan kaki juga setelah 8 hari berlayar, di bumi
Banda Neira , bumi awal mulah VOC berkuasa di Ibu Pertiwi. Banda Neira tak
berubah masih sama seperti 6 tahun silam, yang berubah adalah semakin ramai di
kunjungi turis lokal maupun manca negara. Keangkuhan Benteng Belgica masih utuh
dan terawat apik begitupun kesegaran jus Pala dan kenikmatan Terong goreng
toping kenari yang selalu buat aku merindu.
![]() |
Keseruhan Kaks Yardin, Wuri and freinds |
Hari terkahir alias hari ke delapan, hati mulai menjerit-jerit pilu, menolak libur telah usai.Tujuan kami untuk dive terakhir ini adalah pulau Suanggi rumahnya para Kawanan Hammy. kami menyelam 3x dipulau yang rada-rada spooky ini mengingat kali pertama kami menyelam disini. Terlebih Suanggi adalah nama Setan betina penghuni pulau, begitulah tutur Ibu Suri kami "Nia" yang selalu terdepan. Namun Dive terkahir ini merupakan Anugerah terbesar buat kami, Laut yang tenang namun tetap buat aku masih muntah-muntah. Utamanya jumpa kawanan Hammy kembali disetiap dive, tanpa harus berantem sama arus. Bahkan saking senangnya jumpa kawanan Hammy, sampai-sampai Giant Travelly bertampang jutex pun kami "INJAK",,,(hahha yang ini bukan injak beneran lhoo,,,ini hanya istilah, keseruhan bermain LUDO antara Kaks Yardin, Utty, Aling, Nia, Randy Pak Triss dan Kohpen, Kaks Pablo). Penutupan Trip yang Manis, Gurih dan Yummy seperti sajian makanan sehat dan bergizi yang disajikan Cheff Dion.
kami berdelapan plus 9 awak Benetta lebih dari sahabat rasanya,
8d9n teramat singkat, namun mampu menjalin ikatan persaudaraan yang erat.
"Tak ada laut Laut terdalam untuk diselami
Untuk atasi perbedaan diantara kita
Bermain, bernyanyi bersama
Nikmati indahnya laut dan langit biru
Menyesapi setiap senja kita
Aku, kamu, dan kita ,,,adalah satu
Sahabat untuk selamanya
Berbagi dalam suka maupun duka
Terimaksih buat sahabat terbaik ku yang selalu suport dalam setiap trip : Pak TRISS, KOHPEN, UTTY, NIA, YESSIE, WURI, My roomate ALING, KAKS YARDIN, KAS PABLO, DION, RANDY, BAMPO, PAK YUSRIL, PAK DHE, KAPT LINDRA, &ILHAM, ddan tak Lupa si Imut nan Tangguh KLM BENETTA.
![]() |
Pulau Suanggi |
![]() |
Bapak Raja dan generasi penerus |
![]() |
Dermaga Tulehu |
![]() |
Taken by NIA |
![]() |
Taken by Nia |
Luar biasa kk aris,sehat dan semangat selalu
BalasHapusMba bertanya : Benetta ini chartered atau bisa ngeteng hehehe
BalasHapus