SAVANA DARI WAKATOBI "WANGI-WANGI"

Kala pertama menginjakkan kaki di bandar udara Matohara Wangi-wangi, kesan pertama adalah, "terasing" diantara puluhan penumpang Wings Air dari Kendari/Makasar ke Wangi2. Kenapa???? sebuah bandar udara baru,mungil & dalam tahap pembangunan. Di kelilingi savana, dengan satu dua pohon yang jauh dari rindang. Belakangan setelah 7 hari di wakatobi dan tepatnya malam penulisan blog ini, baru aku tahu klo pulau Wangi2 itu adalah pulau karang, yang konturnya mirip cendawan di sanggah dengan 3 buah tiang batu karang alami (hmmm kebayang, kalau salah satu dari tiang runtuh..Smg hal terburuk ini tak pernah terjadi). Umumnya air bersih berasal dari cela-cela bebatuan, jadi sudah dipastikan betapa berharganya air bersih di Wangi wangi. Wangi-wangi adalah pulau utama dari gugusan Wakatobi (WANGI2-KALEDUPA-TOMIA-BINONGKO), merupakan ibukota kabupaten wakatobi, yang kerap disapa masyarakat sekitar dengan WANCI.
Jarak antara bandara ke kota Wanci sendiri memakan waktu 20-30 menit bermobil, melewati padang savana hijau menghampar serta di beberapa tempat di kanan jalan membentang laut dengan gradasi hijau toscha juga biru sejernih cermin, membuat hati tak sabar untuk segera bermadikan air garam. Sekali-kali melewati rimbunan pohon dari perkebunan penduduk yang berisi coklat juga kelapa. View dari alam Wangi2 ini setara dengan View bila di lihat dari pesawat sebuah pulau yang bermayoritas savana, dengan sebaran penduduk di sepanjang garis pantai, uniknya pantai2 di Wanci ini bila dari udara tampak jelas wall2 atau palung2 yang banyak bertebaran di sekeliling pulau, membiru diantara gradasi hijau toscha air laut dan pasir putih,,,pemandangan yang 'SPECTAKULER'. Palung atau wall ini lah yang membuat salah satu dive site di Wakatobi itu menarik.
Memasuki kota Wanci, pemukiman penduduk tampak padat dengan halaman yang tak begitu luas juga gersang. Kota pun terkesan amburadul, diperparah dengan akses jalan yang terbuat dari aspal kelas terakhir (sepertinya) jauh dari kata mulus. Amat di sayangkan sebuah kota di pesisir pantai namun keindahanya tertutupi dengan kesemberawutan tata ruang kota. Sangat berbeda dengan desa-desa di Tomia yang tersusun rapi, walau rumah2nya sederhana dari kayu dan bepanggung, tetapi kebersihan dan kerapihan desa2 di Tomia itu Juara, begitupun di Kaledupa. Yang berkesan saat bermalam di Wanci adalah saat Kyekye and gank mengajak hunting makanan ke pasar malam, (di Wanci pasar ada dua macam : pasar malam dan pasar pagi), sebuah pasar berlokasi dibibir laut,bersih, rapih dan gak pake becek layaknya pasar tradisional di indonesia. Yang di jual di pasar malam wanci ini beraneka : dari ikan segar beraneka rupa, gorengan pisang&ubi segede gambreng hangat & menggoda untuk di beli, sayur mayur, masakan jadi, kue2 dengan ukuruan jumbo, kebutuhan mck, pakain,,lengkap layaknya supermarket,,dari ratusan kali masuk pasar, hanya di pasar malam wanci membuat aku betah berlama-lama, menyaksikan masyarakat berinteraksi.
Tempat wisata di Wanci, sudah pasti pantai (pantai waha, salah satu dive site terbaik di Wanci, pantai Wandako utara tempat terbitnya sang surya), perkampungan bajo mola, bahkan bila mengenal penduduk lokal bisa menelusuri gua2 yang kebanyakan tembus dengan laut. Bahkan bila berkunjung di bulan tertentu bisa menyaksikan acara adat Kabuenga, sebuah acara muda mudi dalam mencari jodoh. Jangan kwatir soal penginapan di wanci dari mulai homestay sekitar 100ribuan/malam sampai resort Patuno yang bisa jutaan/malam, tergantung kekuatan kantong, Pastinya harga berbanding lurus dengan kenyamanan. Warung makanan pun lumyan banyak, utamanya warung padang yang selalu hadir dari sabang sampai maroke, hanya saja bersiap untuk pelayanan yang lama. Transportasi dalam kota hanya ada angkot satu jurusan, sangat dianjurkan sewa motor atau mobil yang bisa di pesan melalui hotel di tempat kita menginap. Tips : semalam cukup di Wanci, selebihnya habiskan waktu eksplore Tomia dan Hoga...Nice Trip Sobat Pejalan (*_*)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CURUG TUJUH SUBANG

CATALINA Si Angggun yang Tertidur Di Birunya Perairan Biak Papua

CATATAN KECIL FESTIVAL TANJUNG WAKA SANANA MALUKU UTARA