|
pantai Losiana |
kamis, 10 Oktober 2013 19.00 wib
Akhirnya hari yang dinanti tiba juga, setelah 1 bulan searching sana sini, cari tiket, penginapan, dive center beserta pernak pernik solo travelling. Jam 19.10 wib, dengan hati resah gulana di karenakan jam tangan khusus traveling raib dari peredaran.
Padahal sudah 1 minggu semua barang bawaan di siapkan, eeee,,saat hari H nya raib dari pandangan mata,,,sungguh awal perjalanan yang membetekan.
Terlebih saat mau berangkat si Telepon Gendong 1 tiba2 datang...ARGGGHHHHH..hancur sudah kalau doi lihat tas diving ku. ( maklum ijin ke bosnya pulkam, bukan dive trip (*_*)". Berjuta sukur, tu doi ga berlama-lama mampir,dan aku pun bisa segera ke x-trans tepat waktu, malah sempat 15 menit menanti.
19.35 menit mobil pun melaju meninggalkan gemerlap Bandung yang mulai beranjak lelap, dan perjalanan malam ini pun membuat tidur lebih awal dari biasanya.
Kali pertama terbang di jam
02.30...Terkantuk-kantuk pastinya, hal yang mengesalkan adalah tiba-tiba harus segera melek karena mobil begitu cepatnya berada di terminal 1A Soeta. Dengan nyawa yang belum ngumpul, aku pun bording pas. Saat check in tiba-tiba Seorang Bapak bertanya: "mau terbang kemana?" enggan aku menjawab "Kupang". "Saya titip satu barang 1 kotak ya?" ujar si Bapak sembari bergeges pergi mengambil barangnya. HIKSSSS blum satu katapun terlontar dari mulut ku si Bapak sudah kembali lagi sambil menyodorkan barangnya dan meminta TIket ku. SUNGGUH Shock Terapi aku di buatnya secara aku masi linglung karena kantuk belum sepenuhnya menguap dari mata ku. Tersadar akan ketidak beresan, aku cepat bertanya "Barang apa itu? Aman KAn? Isinya Bukan BOM OR NARKOBA KAN?" Bapak : "LAh ini kan sudah melalui pintu pemeriksaan,klo barang yang gak bener gak mungkin bisa lolos toh"
HMMMMMMM...dilema, "ini isinya peralatan rias pengantin Mbak, sepupu ku mau menikah hari minggu ini" Begitu Ujar si Bapak dengan logat Indoneia timurnya.
Aku menatap si petugas di konter bording pas, mereka santai-santai saja, pasrah aku meng"IYA"kan titipan barang dari orang yang tak pernah ku tahu siapa, sembari berjuta doa semoga bukan jebakan Batman. Dan si Bapak pun berlalu setelah mengambil no begasi barang dari tiket dengan sepotong ucapan "TRIMS". (-__-)#
Selepas peristiwa itu aku pun segera menuju ruang tunggu, menghabiskan 3 jam dengan menatap langit-langit ruang tunggu, bertemankan percakapan-cakapan penumpang yang dua tiga orang yang belum terlelap.
Bersyukur Pesawat Si Singa Merah ini Tepat waktu tepat pukul 02.00 wib, kami di suruh masuk ke pesawat, tak lama pun pesawat mebawaku melintasi langit dinihari menuju Kupang. Berjuta Syukur Luar Biasa indah saat aku membuka mata Di depan ku tersaji View spektakuler "SUNRISE" dengan gradasi kuning, orange, hijau telur asin, pink, biru,,,WOW.Lagi dan lagi "Maka Nikmat MU yang manakah kan ku dustai?"
|
SUNRISE DARI JENDELA LION |
Hampir 3 jam berlalu pesawat mendekati Pulau Timur, Gradasi coklat, gersang, dengan pohon lontar yang jarang, mulai tampak di bawah, laut tak sebiru dan tak sehijau toscha Papua, pasir putih pun tak banyak memabatasi daratan dan lautan. Cemas,,jangan-jangan tak SECemerlang dan secantik yang aku baca di Internet. Begitulah Kesan pertama terhadap Kupang sebelum pesawat Take-off.
05.30 wita, Mulus kapten pesawat mendaratkan pesawatnya di Bandara EL-Tari Kupang. Udara pagi beraromakan laut pun menyapaku, sunggh bandara yang ciamik, bersih, rapi dengan sentuhan merdu sasando yang setia menemani penumpang selama menanti bagasi datang.
|
JALAN MENUJU BANDARA EL TARI |
Jumat, 06.30 KUPANG DAN LOSIANA
Keluar dari Eltari Kupang, aura savana serasa kental, kiri kanan kanan jalan dipagari tanaman tak berdaun, berhiaskan ranting coklat,namun unik di pandang mata. Hari Masi teramat pagi blum terlihat geliat anak-anak sekolah ataupun orang pergi kekantor. Sepanjang jalan menuju Pantai losiana diramaikan tumpukan semangka yang merah ranum menggoda. Suara hingar bingar musik Rege dari loudspeaker Ankot, juga teriak calo menawarkan bis yang akan berangkat ke Atambua Perbatasan Indonesia-Timur Leste. Pagi yang yang luar biasa di kota Kupang. Ternyata jarak Pantai Losiana ke Bandara El-Tari itu teramat dekat 15 menit saja dengan ongkos taksi Rp.70.000,- (-_-)".
Satu-satunya pengunjung di Losiana ini baru aku, setelah di drop taksi di pantai Losiana tinggal lah aku sendiri terheran-heran menyaksikan "PANTAI LOSIANA' yang konon katanya termasyur akan keindahannya.
yaaaa...mungkin standar keindahan, kecantikan, keelokan setiap manusia berbeda.
Pantai Losiana sendiri sebuah pantai dengan rimbunan pohon lontar di pesisirnya (faktor yang membuat Losiana menarik) berpasir hitam, dengan air laut yang biasa malah sedikt berlumpur, akibat sawah di sebelahnya. Sejernih kristal water??? JAUH, sehijau Toscha juga jauh,,ikssss sama seperti yang aku lihat dari atas pesawat beberapa jam yang lalu. aku hanya bisa rebahan di beton pemecah ombak yang memagari garis pantai Losiana, sembari mereka-reka, mengintip-intip sudut tercantik dari Losiana dan Lontar.
Sialllnya lagi hari masi pagi langit pun tak tampak biru jernih khas Timur.
Sejujurnya mati gaya aku di Losiana. Mataharipun beranjak naik, pengunjung mulai berdatangan, tak banyak hanya 2 pasang dan mereka tak berlama-lama di sini. Tinggallah aku yang termehek-mehek menanti taksi datang jam 11.
Di kalah jenuh yang memuncak menatap nanar gulungan ombak yang tanggung, tiba-tiba aku dikejutkan suara cowok : 'Mbak, dari mana mau kemana?" Spontan aku mencari sumber suara di belakang ku. Hmmm ternyata cowok Kupang berbalut jaket dan topi Tentatara Timur Leste, dengan Tatto sekujur lengan kanan, juga tatto kawat berduri di leher,, asli aku takutttt
Setelah berkenalan, basa-basi sebuah perkenalan ternyata ini cowok bernama Alan, hitam manis. Beruntung aku bertemu dia akhirnya sembari menunggu pesawat ke alor jam 02.00 wita. Alan menemani ku kelililing Kota Kupang.
|
KUPANG DARI UDARA |
10.00 wita Tour Kupang With Mr. Alan
Dengan Yamaha satria merah Alan, aku di ajak keliling Kupang. (dasar aku orang yang mudah percaya sama orang) Kota yang 11-12 dengan Pangkalpinang, semberawut, padahal kota Kupang itu dibangun di pesisir pantai dengan laut yang masih bersih, berbukit-bukit. Cantik nan elok bila tata kotanya rapi.
Puas keliling Kota Kupang, perut pun mulai berteriak minta di isi, sungguh cari makan siang di kota kupang itu harus di atas jam 12, karena pada saat itu blum ada warung yang buka. RM. Padang menjadi tempat tujuan, walau dengan berat hati.
Selepas makan Alan masih menawarkan jalan-jalan melihat irigasi, dengan halus aku tolak kebaikannya, karena aku harus mejaga stamina buat di Alor.
Jam 01.00 aku kembali ke El Tari diantar Alan, Trims sahabat baru ku,,,ini salah satu dari berjuta positifnya travelling bertemu dengan orang-rang baik walau waktu pertama lihat Alan aku sempet dag dig dug jeger, ternyata benar apa kata pepatah, penampilan itu sering menipu. Sampai saat ini pun Alan masih suka sms menanyakan kabar.
Aku pun melanjutkan perjalan menuju Alor..Semoga sesampai di Kepa bertemu dengan orang-orang yang baik dan menyenangkan juga.
Bersambung
: ELOKNYA NEGRI 1000 MOKO & NUSA KENARI
|
Pohon lontar |
|
Losiana oh losiana |
Komentar
Posting Komentar