ELOKNYA NEGRI 1000 MOKO & NUSA KENARI 'ALOR'

Kupang, Jumat 10 Okt 2013, 14.50 Wita
Pesawat foker 50 dengan kapasitas 60 seat ini pun akhirnya mengudara, membawa saya ke Alor. (Impian ku sejak 2 tahun yang lalu) Setelah delay kurang lebih 1 jam. Selalu dan selalu antusias bila mengudara mengunakan penerbangan perintis,terlebih itu menjelajah udara Indonesia Timur.Dikarenakan view yang disajikan dari jendela pesawat sungguh dramatis, mulai dari langit biru terang, gerombolan awan putih mulus lembut, laut biru dengan gradasi hijau toscha berhiaskan pulau-pulau kecil khas Nusatenggara, dan pasir putih bersih yang memisahkan daratan dan lautan....WOW...sungguh semua anugerah Tiada tara, untuk sebuah negeri yang carut marut ini. Sayangnya ketenangan ku menikmati keindahan terusuik oleh kegaduhan segerombolan pemuda yang asik mem-vidiokan perjalanan mereka, Heboh serasa pesawat milik mereka,(hadeee, ga cowok ga cewek, orang indonesia/bangsa melayu kalau pergi bergerombol pasti 'BERISIK')
Alor, 15.00 wita. 50 menit pun berlalu, "Alor I am COMING"..senangnya, impian ku jadi nyata,,,menginjakan kaki di alor dan menyelam di surga bawah lautnya...TRIMS my LORD. Bandara Udara Mali Alor mengingatkan ku pada Bandara udara Matohara di wakatobi, imut dan minim fasilitas. HMMMMMM ,,,Para pejabat, Para Birokrat harusnya berpikir Bandara Udara kan pintu gerbang Utama masuk ke suatu daerah, kenapa tidak di buat Senyaman mungkin, Fasilitas yang lengkap, Tidak masalah kecil namun bersih, rapi dan punya khas daerah tersebut. Terlebih daerah yang banyak dikunjungi wisatawan asing atau domestik. Akan menjadi suatu kebanggaan bagi daerah nun jauh di timur, namun punya bandara yang selalu diingat kebersihan, kenyamanan dan fasilitasnya. Alor adalah pulau yang terletak di ujung timur gugusan kepulauan Nusa Tenggara, berbatasan langsung dengan Negara Timur Leste dan selat ombay di selatan pulaunya, dikelilingi laut Flores & laut Banda di utaranya, serta selat Pantar di barat. Ibukota dari alor adalah "KALABAHI". Sebuah kota yang rapi, bersih sangat beda jauh dengan Kupang. Berbeda dengan gugusan pulau-pulau di Nusa Tenggara yang mayoritas savana, alor sebuah pulau perpaduan savana dan hujan tropis.perpaduan hijau, coklat dan Biru,,Sungguh Elok Alor dalam tatapan mata. Alor tampak hijau, banyak pohon-pohon rimbun yang tumbuh di sana, salah satunya KENARI yang menjulang tinggi dan rimbun. Pantas saja alor penghasil kenari terbesar di Indonesia, hampir di sepanjang jalan menuju Alor Kecil pepohonan di dominasi Kenari dan mangga kelapa yang membuat ngiler. Sayang di sayang saya tak sempat mencicipi kenari alor yang bila di jual masak di campur dengan jagung juga, katanya "MAKYUS". Sesal memang selalu datang terakhir. Saat datang, Abang tukang Ojeg sudah menawarkan untuk membeli Kenari, namun karena hasrat sudah tak sabar ingin jumpa kasur di Kepa, maka ku tolak tawaran manis si Bang ojeg, lagian karena saya selalu berprinsip setiap kali trip, membeli oleh-oleh itu di akhir, itu pun kalau ada sisa uang (hehehe, maklum backpaker kere) (*__*)".
Pada akhirnya saya menyesal benar2 kesal, saat pulang dari kepa menuju Bandara Mali, saya sudah semangat ingin membeli Kenari,,namun semua toko di pasar alor sudah di jajal ntah karena hari yang masih pagi (Pada hal saat itu sudah jam 8 lewat) atau berpasan dengan Idul Qurban, jadinya banyak tokoh yang tutup, kalau buka pun jawabnya "KOSONG" (-__-)" dan Kekosongan KENARI tersebut berlanjut sampai Kupang,,,Hmmmmmmm,,NEGRI NUSA KENARI,,namun tak jua kujumpai, kali ini hanya puas menatap Pohonnya, tanpa merasakan krancinya Kenari Alor,,,Semoga ada edisi Dive Trip Alor 2 'SELAMAT DATANG DI NEGRI 1000 MOKO' begitulah spanduk yang terpasang di bandara Mali. Penasaran saya bertanya dengan seorang ibu di samping saya. Saya : Ibu, Moko itu apa? Ibu : Semacam piala, terbuat dari perunggu, masyarakat di sini sering bilang nekara perunggu, bukan NERAKA ya kak. Saya : kenapa di sebut negri 1000 moko? Ibu : karena banyak moko di tanah Alor,setiap suku atau desa di sini banyak memiliki Moko. Karena Moko bukan hanya Neraka biasa seperti panjangan. Jaman dulu Moko sebagai alat transaksi, sekarang menunjukan status sosial, merupakan mas kawin bagi pihak pengantin pria kepada wanita. Saya : Apa setiap keluarga punya Moko? atau moko bisa diperjual belikan? Ibu : Tidak, tak bisa di jual belikan, tapi bila pihak pria tak mempunyai moko maka bisa meminjam dari tetua adat desanya. Dan itu tidak gratis tetap membayar sejumlah uang yang sangat besar. Biasanya kepemilikannya turun temurun. Saya : Berarti Moko itu punya arti besar bagi masyarakat alor ya Bu? Ibu : pastinya, Moko itu banyak jenisnya, ada beberapa jenis yang di percayai bila memiliki jenis itu mempunyai kedudukan sosial yang tinggi, pun di jadikan mas kawin karena dipercaya bisa membuat pernikahan langgeng. Saya : Wow...tradisi yang terus berlajut ya Bu,,jadi penasaran ni, mau lihat Moko Ibu (sembari tersenyum manis ) : Begitulah masyarakat sini, adat istiadat nya masih kuat. Kalau lain waktu ke Alor lagi, Kakak bisa pergi ke mesium 1000 Moko di Jl. Diponegoro Kalabahi atau ke desa-desa yang masih bayak mokonya spt Bumpa Lola. Saya : Ibu...senang sekali saya mendengarnya, terimaksih infonya Bu,,,semoga saya bisa berkunjung lagi ke Alor Ibu : Sama-sama kak, bila ke sini lagi jangan lupa melihat Moko
Sungguh saya tidak menduga di penghujung Trip Alor Saya mendapatkan ilmu dari Seorang ibu warga keterunan alor yang ramah,info yang sangat berharga...tak merasakan Kenari namun bisa melihat Pohonnya, tak melihat Moko namun dapet ilmunya,, semoga 2 faktor ini membuat saya balik lagi ke Alor....SEMOGA Lagian saya pun merasa sangat betah di Kepa Alor khusunya resort La-petite yanng kualitas bintang 5 harga home stay, rasanya ingin tinggal 1 bulan, sepert tamu2 mancanegara itu.Selain diving juga explore desa-desa adat Alor. Lagi dan lagi Timur Itu selalu buat saya jatuh CINTA...semoga timur alamnya lestari namun fasilitasnya setara dengan di jawa. Tunggu tulisan berikutnya,,,BERJUTA PESONA DI PULAU KEPA ALOR
di bawah ini pic MOKO/NEKARA MOKO, (Sumber gamabar dari Wikipedia Ttg ALOR)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CURUG TUJUH SUBANG

CATALINA Si Angggun yang Tertidur Di Birunya Perairan Biak Papua

CATATAN KECIL FESTIVAL TANJUNG WAKA SANANA MALUKU UTARA