TIU KELEP AIR TERJUN NAN RUPAWAN DI KAKI RINJANI

air terjun Tiung Kilep Lpmbok


Air terjun Tiu Kelep berada di kaki gunung Rinjani Lombok Utara. Tepatnya terletak di desa Senaru  sekitar 2,5 jam dari kota Mataram. Untuk menikmati air terjun ini transportasi yang paling oke ya Mobil sahabat pejalan, soalnya jauh bangetsssssss...(tuc S nya uda banyak,suwer,,Jauh bingits). Namun Perjalan yang jauh akan terobati dengan kemolekan, keanggunan dan kebersahajaan dua air terjun yang akan kita jumpai di kaki gunung Rinjani. 
Yang pertama kita lihat setelah 15 menit  menuruni puluhan tangga terjal adalah air terjun Sidang Gile yang terjun bebas dari tebing setinggi 30 meter. Air nya jernih dan sedingin es, yang buat asik dan seru kita bisa mendekat ke titik jatuhnya air yang terjun bebas, bersembunyi di balik tirainya dan puas-puas lah selfie diatara berjuta keindahan Sidang Gile. Air Terjun sidang gile meluncur pada dinding batu yang tertutup rapat tumbuhan paku dan perdu, di kelilingi perbukitan yang menghijau, teramat sejuk dan nyaman udara di sekitar kawasan hutan lindungi ini. Belum lagi lingkar pelangi yang sekonyong-konyong muncul di depan mata...hmmm...Cantiknya menghanyutkan.

Saat tracking turun jangan takut akan sengatan mentari yang kadang tak ramah, karena di kiri kanan sisi jalan setapak adalah pepohonan rindang yang setia memayungi setiap langkah kaki berjalan, dan jangan lupa cukup bawah 500 ml air mineral plus camilan ringan.  Bungkusnya, please bawa kembali pulang ke rumah masing-masing. Alam sudah berbaik hati memberikan apa yang kita butuhkan untuk hidup di muka bumi, masak sich, hanya untuk menjaga kecantikanya dari tumpukan sampah yang tak mampu di urai oleh alam, kita enggan???
Jalan menuju airterjun sich sangat jelas (jangan kwatir tersesat di tengah belantara nan hijau) cukup mengikuti undakan anak tangga, 15 menit kemudian sampai dech ke si cantik Sidang Gile, tiket masuk hanya Rp. 15.000 per orang. Namun bila ingin berbagi rejeki dengan warga sekitar dan ga adalah salahnya (kalau aku sich, menganjurkan menggunakan jasa guide lokal ) karena, selain menghidupkan ekonomi masyarakat sekitar (jasa mereka hanya Rp. 75.000,- sampai air terjun Tiu Kelep PP), merekalah penjaga kebersihan, kelestarian dan keamanan dari wisata 2 air terjun ini. Tak hanya membawa barang-barang bawaan turis, mereka juga membawa sampah-sampah sisa makanan yang ditinggalkan berserakan oleh pengujung tak cinta lingkungan dan egois tingkat dewa, mau enaknya saja. Merekalah garis depan pejaga Alam Agar Terjaga dari ketamakan dan ketidakbijakan pengunjung maupun pengusaha pariwisata yang tamak dalam mengekploitasi kecantikan alam.

Puas berselfi ria di air terjun Sidang gile, saatnya kita lanjut tracking ke si cantik maksimal air terjun Tiu Kelep. Jalan Menuju Tiu Kelep ga butuh energi super, cukup jalan-jalan santai, dengan sedikit medan yang terjal, namun jangan cemas, karena semua tanjakan berupa undakan anak tangga yang terbuat dari beton kuat. Katanya jalan setapak yang bersih dan nyaman ini di buat pada jaman penjajahan Belanda. Terbukti saluran irigasi di sisi jalan dan pompa-pompa pengatur debit air kokoh berdiri.Alunan musik alam berupa deserin air sungai yang mengalir deras di selah-selah bebatuan, kicauan burung dan deserin angin yang membuat pepohan bernyanyi bikin semangat 45 menjajaki kaki selangkah demi selangkah walau,,rasa lelah menerpa,,maklum saja aku trip ke sini dikala bulan suci Ramadhan. 30 menit berselang,,suara-suara lemah dan mulai tak sabar mulai bertaya lirih ke Guide kami (maaf aku lupa nama si cowok hitam manis ini, yang pasti doi baik hati dan sangat profesional sebagai pemandu wisata)." Kak,,masih lama ga?"....Kak...berapa lama lagi"...Kak...kok ga sampai-sampai?".." Kak, masih jauh kah?".."Kak, koq gemuruh air terjunnya belum terdengar? masih jauh pastinya ya?". Begitulah keluh kesah rombongan yang terdiri dari Adi, Suci dan anaknya Elo (1,5Th). Mamanya Suci, aku dan 2 ponakan ku Alif dan Ummi. (Sekedar saran aja kalau mau ngeblong ajak lah teman-teman yang  sejiwa agar berjalan semakin asik dan seru..)
Airterjun Sidang Gile

Saat bertemu sungai dengan bebatuan yang rapat, kami harus menyebrang melintasi sungai yang airnya dingin dan jernih bak kristal. Sayangnya Suci, mamanya (tentu si Elo juga ikut serta) dan Ummi memutuskan berhenti sampai di ceruk kecil ini. Walau sudah di rayu dengan rayuan maut, rayuan gombal sampai rayuan pulau kelapa,,mereka bertiga yang berhati baja, kukuh pada pendirian,,tetap tinggal di tempat. kami dipersilakan melanjutkan perjalanan. Sayang teramat sayang, padahal kata si kakak Guide tinggal 5 menit berjalan (heheheh sebetulnya sich 15 menit lagi). Mungkin Mereka bertiga lelah dan serem lihat jalan setapaknya berakhir sampai dibibir sungai. Jalan yang harus dilalui setelah menyebrang sungai adalah jalan kecil ( untuk satu orang pejalan) licin, dan diantara bebatuan yang mejulang. Kalau aku sich,,ini sesuatu yanng mengasyikan,,,mala seru,,,lupa kalau aku lagi puasa. Putus asa akan rayuan maut kami tak behasil, akhirnya aku, Adi, alif dan kakak Guide melanjutkan perjalanan.

15 menit berpisah dari mereka bertiga akhirnya...WOW....LUAR BIASA, DASYAT, CANTIK MAKSIMAL...10 meter di hadapan ku terpampang pemandangan yang ADUHAI.....MEMPESONA,,,,tak bisa mata ini berpaling akan KEAGUNGAN, & KESEMPURNAAN ciptaan Sang MAHA PENCIPTA.  Dentuman air yang terjun bebas ketinggian kurlep 42 meter dan teristimewanya air terjun Tiu Kelep Sangat Lebar hampir 3/4 menutup tebing yang memagarinya (kurlep lebar bentangan airnya 10-15 meteran). Latar belakang hijau lumut yang mempesona karena dindingnya tertutup rapat oleh tumbuhan paku dan perdu dihiasi tirai putih nan lembut...ARGGGGGGHH,..Nikmat Mu yang manakah kan ku dustai?
Bebatuan di sekitar kolam nya semakin menyempurnakan kecantikan Tiu Kelep, sesuai dengan arti Tiu Kelep sebenarnya. Tiu kelep berasal dari bahasa suku sasak, suku asli Lombok. Tiu bermakna renang, Kelep bermakna terbang. Bila dilihat dari situasi dan tempat sekitar Tiu Kelep bisa bermakna Kolam Terbang, karena bebatuan yang menjulang bisa dijadikan tempat meloncat untuk nyemplung ke kolam nya,  hanya sedalam pinggang orang dewasa. Atau bisa juga bermakna butiran air yang terbang hingga belasan meteran karena tertiup angin. Kolam nya sendiri luas wajib untuk berbasah-basah ria di Tiu Kelep. Namun Tetap harus Waspada dan berhati-hati, kolam yang diperbolehkan berenang, ada di sisi kanan air terjun (bila wajah kita menghadap air terjun), sisi kirinya berupa pusaran air yang berbahaya. Bagi Sahabat pejalan yang jago nyelem di kolam ataupun di laut, jangan lupa bergaya seperti Pak Triss sahabat divers ku yang paling asik dan rajanya Narsis. Awal Sept 2016 beliau Trip ke Tiu Kelep dan buat photo selfi,,yang bikin IRI dan Nangis BOMBAY...iksss aku nyesellll sampai ke ubun-ubun kenapa ga kepikiran bergaya seperti Beliau.....hiksss photonya bisa dilihat bawa ini ya Sobat: (KEREN ABIS KAN?)
Pak Triss di dasar kolam Air Terjun Tiu Kelep Lombok Utara (Photo Dok. PAK TRISS)
Rasanya 30 menit tak cukup bermain air dan berselfia ria di Tiu Kelep, namun apa daya 4 orang saudari kami yang menanti di cerug kecil pasti sudah tak sabar ingin segera pulang. Berat hati aku lepaskan mata ini dari tatapan mesra Tiu Kelep. Tiu Kelep yang penuh pesona Tiu Kelep yang mengingatkanku akan KEMEGAHAN DAN KECANTIKAN TIADA TARA MANDAKARIPURA, air terjun di Purbolinggo Jawa timur. Tiu Kelep dan Mandakaripura, bak adik kakak, Satu Cantik MEGAH NAN ELEGAN satu lagi Cantik MAKSIMAL. 
Rupanya tiu Kelep memberikan kejutan yang sempurna diperjalanan pulang kami. Ntah setan apa yang merasuki kami. Kami setuju saja, manut, dan patuh saat Guide membawa kami ke jalan pintas berupa saluran air bawah tanah. Gelap sigap, hanya mengandalkan senter hp, dan sekali-kali berjumpa lingkaran cahaya yang masuk dari sela-sela lubang udara. Kami pun berjalan merayap pelan berpijak pada dasar sungai, yang berbatuan. Teriakan histris Mama suci dan ummi menggema di sepanjang lorong...."Arrggggg,,,ini apa di bawah"...aduchhhh lama bangetss sich????...." ayo, balik lagi".....hehehehe,gini nich, kalau jalan sama cewek-cewek gerli nan feminim...Salut buat si kecil Elo 1,5 tahun,,sama sekali ga rewel. ga taku akan gelap,,,doi imut nan mengemaskan ini diam saja sembari memasang wajah heran lehat nenek dan atenya teriak-teriak histeria. 10 menit kami lalui di lorong gelap, basah namun asik dan seru sampai jua di ujung anak tangga, jalan kembali kekehidupan nyata, yang sudah membentang di hadapan mata.

Tips ke air Terjun Sidang Gile dan Tiu Kelep
1. Jangan lupa bawah baju ganti
2. Memakai baju buat bebasahan/baju renang dari awal
3. Kain Bali kering, habis bebasahan kain bali efektif untuk menghangatkan tubuh. Tidak ada ruang ganti atau toelet di sekitar air terjun
4. Bawa makanan dan minuman secukupnya
5. Jangan lupa bawah sampah pulang
6. Jangan bawa barang/tas yang berat
7. Wajib membawa Kamera anti air
8. Makanan berat  bisa di beli di restoran yang tepat berdiri di pintu masuk

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CURUG TUJUH SUBANG

CATALINA Si Angggun yang Tertidur Di Birunya Perairan Biak Papua

CATATAN KECIL FESTIVAL TANJUNG WAKA SANANA MALUKU UTARA