|
DIRGAHAYU INDONESIA KU DARI PUNCAK KHAYANGAN SOMBORI |
Trip 17 Agustusan dalam rangka memelihara semangat
kemerdekaan, sudah menjadi tradisi dalam karir ngebolang ku. Sangat terlambat
sich mengulas perjalan kali ini, mengingat kepergian ke surga tersembunyi di
sebuah teluk nan eksotis Sulawesi Tengah ini setahun silam. Sulawesi negeri
berjuta pesona, mulai dari Utara sampai ke Selatan, baik darat maupun lautan
menawarkan keindahan kelas dunia. Namun bagaimana dengan sebuah desa kecil
terpencil di kedamain sebuah teluk di pulau Celebes ini?
Kepulaaun Sombori merupakan bagian dari kabupaten
Morowali Sulawesi Tengah, namun pintu gerbang untuk masuk ke surga tersembunyi
ini lebih dekat melalui Kendari Sulawesi Tengah, dari sinipun masih teramat
jauh Gan, belum ada angkutan publik (kapal laut) yang khusus ke Sombori, yang
ada hanya kapal nelayan atau kapal chateran khusus Sombori yang kita gunakan
waktu berkunjung ke sana. Jika alam bersahabt 6 jam waktu tempu
Kendari-Sombori, namun pulangnya agak lebih lama bisa mencapai 7-8 jam karena
harus melawan arus.
|
GUA KRISTAL |
Trip ke Sombori destinasi baru, teman-teman baru semua,
tak satupun teman trip ku yang ikut kali ini, baik Uty ataupun Pak Triss. Kali
ini aku pergi bersama klub Flying Fish Jakarta, yang info tripnya aku dapat
dari Pak Triss si tukang racun ngebolang. Beliau sukses meracuni ku, namun
sendirinya mala ga ikut dalam trip kali ini, jadilah aku bak orang asing di
kumpulan para divers-divers keren lainya. Masalah terbesarku adalah
sosialisasi, aku terbiasa mandiri, terbiasa di kantor dengan segelintir teman,
terbiasa berhari-hari di kamar tanpa berbicara dengan banyak orang. Saat tahu
Pak Triss ga jadi ikut, yang ada aku senewen, bagaimana memulai bicara dalam
komunitas baru ku, selama 5 hari 4 malam di Sombori???
Beruntung leader trip ini Bang Restu orangnya hangat, familier, bisa menjembatani sikap
pendiam ku, sikap takut ku jika bertemu orang-orang baru. Trip Sombori bersama
Flying Fish diikuti 12 orang ditambah 2 orang ajudan Salah satu Ibu Pejabat di
Kepolisian. Hehehe Ternyata ngetrip bersama orang-orang penting membawah
berkah, walau terkadang kita ga dianggap, yang terpenting adalah kecipratan
fasilitas yang WOW. Perjalanan kami
diawali dari Jakarta menggunakan Batik air menuju Kendari. Sesampai di Kendari
kami sudah disambut dan dikawal polisi, aku yang masih belum ngeh,,,bingung
dengan situasi yang tiba-tiba istimewa?? Saat kami ditraktir sarapan pagi di
sebuat kedai khas Kalimantan Selatan,
baru aku sadari, diantara teman-teman baru ku ada 3 orang penting Negeri ini.
Cukup lama kami menanti jemputan panitia HUT Kemerdekaan RI Sombori, 3 jam tak kunjung
tiba, Berkah pertama trip bersama orang penting adalah, Sarapan dan
transportasi gratis menuju pelabuhan rakyat tempat kami akan diangkut dengan
sebuah kapal kayu penumpang plus barang khas suku Bajo. Sebuah kapal yang
persis sama jika berkunjung ke Wakatobi melalui jalur laut dari Bau-bau ke Wanci.
Untungnya ini kapal chateran yang isinya hanya kami bersama alat-alat diving beserta
sembako sebagai stock komsumsi kami selama di Sombori. Walhasil ini kapal lumayan
bersih dan aman dari bau-bau khas yang membuat perut bergejolak. Perjalanan 6
jam mengarungi teluk Kendari-Poso aku habiskan dengan tidur-tidur ayam, walau
sudah menelan sebutir antimo.
Sesampai di Sombori yang sama sekali tak ada dalam benak
ku akan begini jadinya. Sambutan meriah pastinya, karena seperti yang sudah
dituturkan di atas, kami bersama orang penting. Sombori adalah sebuah desa suku
Bajo, yang terkenal dengan suku laut yang hidupnya di atas laut, tepat sekali
Sobat, disinilah kami terdampar, sebuah perkampungan kecil di tengah-tengah
laut dikelilingi pulau-pulau kecil. Perkampungan ini hanya menempel sedikit
dengan daratan yang memang minimalis, sebuah pulau karang kecil tanpa air
bersih. Uhuks...TANPA AIR BERSIH selama 4 hari?? KELAR IDUP LOE??? Sstttt dont
be panic!! Ada koq air bersih namun 1 diregennya yang isi 20 liter seharga Rp.
20.000,- cukup untuk wuduh 2x, mandi 1x, bak 3x sisanya kalau bisa pas diving
saja kalau untuk kebutuhan bab mau ga mau harus tambah 1 derigen lagi. Jangan
ditanya paket yang lumayan mahal ini, ternyata kami harus mengeluarkan kocek untuk beli air bersih. Belum lagi
derita alas tidur yang berupa jok kapal, kami berdelapan bak pengungsi tidur di
balai kesehatan. Menu makan yang Loe lagi Loe lagi..!!! “AKU INGIN CEPAT
PULANG.....!!! Satu-satunya trip yang buat aku begitu merindu akan Bandung.
Sebetulnya ini kampung indah dipagari dengan alam yang
super Eksotis, laut yang jernih, walau taman lautnya teramat biasa, dari semua
dive spot sekitar Sombori tak ada yang bisa mebuat mulut menganga lebar,,miskin
terumbu karang dengan warna yang menonton, ikan-ikan yang ramai riang gembira
pun jarang sekali tampak batang ekornya, visibility mencapai 15 sampai 20
meteran. Kontur dasar laut slove dan wall. Di beberapa tepat alam bawah lautnya
tampak seperi Hoga Wakotobi namun tak segemerlap Hoga. Sedikit lebih baik dive
spot yang yang terletak dipintu masuk Sombori, lumayan aneka warna walau masih
minus ikan. Terbaik dari semua penyelaman di Sombori adalah dive spot Pulau Dua
terletak 1.30 jam dari Sombori. Sebuah
pulau kecil, namun jauh lebih baik dari Sombori, memeliki taman yang laut yang
tutupan karangnya hampir 100%, ear coral yang seperti bunga rose di dasar laut
begitu mempesona, rapat dan sehat, namun sayang disayang masih minus ikan,
serta terancam akan bom para nelayan terbukti saat kami menyelam, samar-samar
kami dengar “dam-dim-dum” bom ikan para nelayan di kejauhan...hikssssss,
sungguh memilukan!!!. PR untuk kita para pencinta alam...untuk mensosialisasikan
dampak merusaknya menangkap ikan menggunakan bom, bukan hanya ikan saja yang berbahaya
untuk di komsumsi karena beracun, namun rumah ikan yakni terumbu karang dan
biota laut lainya akan punah...suata hari taman laut indonesia akan menjadi
sebuah kenangan.
|
Underwater Dive Spot Pulau Dua Sombori |
Terlepas dan minusnya taman laut Sombori, daratanya
merupakan alasan kenapa harus menjelajah Sombori. Bila kita googling maka akan
banyak web yang menggadang-gadang Sombori sebagi miniatur Raja Ampat setelah
Kei Maluku Tenggara, hmmmm 80% setuju sich, tepatnya bila kita naik ke puncak
Khayangan sekilas tampak seperti paynemonya R4, selebihnya Sombori punya keunikan
sendiri, yakni Gua-gua misterius, mistis, eksotis nan elegan di pulau-pulau
yang memagarinya. Saat Land Tour kami berkesempatan mengunjungi Puncak
Khyangan, Gua Cristal dan Gua Allo. Gua Cristal seperti namanya sebuah gua di
puncak bukit memiliki dua pintu masuk bisa secara horizontal melalui kapal laut
dan sedikit mendaki, pintu yang kedua adalah vertikal yang terletak di puncak
bukit, dejavu akan gua Jomblang di Yogja. Gua ini sangat luas dengan langit-langit gua menjulang tinggi
kurleb 20 meter, stalaktit dan stalakmit menjuntai indah baik didasar gua
maupun langit-langit gua. Sungguh pahatan sempurna sang Maha Karya, terlukis indah di gua Kristal ini.
|
ACARA PENGBARAN SANG SAKA MERAH PUTIH TRUNDERWATER SOMBORI |
Gua kedua yang tak kalah ajib nya adalah gua Allo, sebua
guah yang unik super unik bak rumah yang memilki beranda cantik berpasir putih
dengan deburan ombak yang saling bekejaran untuk memasuki halamannya.
Memasukinya wajib menggunakan kapal kecil berjuang dengan dorangan ombak agar
tak tersungkur di bebatuan, sempai di terasnya hanya bisa melongok lebar,,,,,WOW...super
indah, super Menakjubkan. Serambi gua
ini memilki mulut gua yang lebar satu bak gapura yang terukir kokoh mengahadap
laut lepas siap menyambut terpaan angin dan gelombang yang selalu berkunjung ke
serambi gua dan satu lagi sebuah pintu kecil namun tetap kokoh berbalut ukiran
maha sempurna. Tak cukup kami dibuat berkaca-kaca akan keelokan Gua Allo, sisi
dalam gua berupa kolam, dengan menaiki tangga kayu setinggi 2 meter akan sampai
di pucak bibir kolam air tawar dengan diameter kurleb 5 meter, kedalaman berkisar
10-15 meter dengan suasan remang-remang nyerrrrrr asli bikin bulu kuduk
merinding disko, ntah karena rasa Takjub berabalut aura mistis yang menyelimuti
gua, yang pasti gua Allo melukiskan aritektur Maha Tinggi Penciptanya.
Kami isi malam-malam di Sombori dengan gelak canda dan
nyanyian merdu Mbak Estu and freinds agar mengurangi lara kami dengan fasilitas
minim dan kondisi alam bawah laut yang merana. Sesuai temanya trip 17 agutus,
yang so pasti ada acara pengibaran bendera bawah laut dipimpin Kapolda Molowari
berjalan lancar dan sukses walau air laut sekeruh hati yang merana.
|
Budidaya Terumbu Karang di Sombori |
|
Di Teras Khayangan |
|
Balai Desa sombori |
|
Khayangan Sombori |
|
Wajah Polos Sombori |
|
Gua Kristal |
|
Teras khayangan |
|
Pendakian ke puncak Sombori |
|
Puncak Sombori |
|
Bersama Panitia 17 agustus Sombori |
|
Kapal yang membawa kami ke Sombori |
|
Mbak Estu n Freinds |
|
Gua Allo bagian Dalam |
|
Serambi Muka Gua Allo |
Komentar
Posting Komentar