Menerjang Gelombang Angin Selatan Raja Ampat
![]() |
Pasir putih, langit biru laut Torqois |
Gaya dulu di sela2 ombak 4/4 wayag |
Ragu, takut, antusias juga, tapi jauh dari happy aku mencoba duduk manis di bangku besi sisi kanan boat, yang telah berisi 5 orang cowok kece. Tak berlama2, setelah perkenalan singkat dengan Robben and Team, boat pun melaju cepat menerjang Ombak menuju pulau Mansuar kecil.
40 menit yang menegangkan, sepanjang perjalanan ombak 1 meteran menghadang dan smu ombak2 yang mengila itu di terjang oleh Matias dan Sam dengan tertwa-tawa (masalahnya Matias bilang "Ini sich, bukan Ombak BU"..."GUBRAKKKKK"), sementara aku semakin pucat pasi dan tangan erat memegang boat. Gila nya lagi Robben dengan santai menjelas kan nama2 pulau serta spot2 diving di sela2 terjangan ombak dan cipratan air laut yang membasahi tubuh. Walhasil bukannya aku ingat apa yang di jelaskan Robben, yang ada hanyala "BLANK SPOT" di otak ku. Lama sekali 40 menit....tak sampai2 rasanya,,,,lega saat memasuki perairan pulau Ransior kecil..karena laut mulai tenang,,,,baru bisa rileks dan menyesapi aroma laut dan pantai.
Menerjang Gelombang Laut Papua |
Setelah beristirahat semalam bertemankan suara2 anech alam, mulai dari kepakan sayap hewan (ntah hewan apa), rinai hujan, deburan ombak, kicau aneka burung malam di malam pekat tanpa cahaya, yang sukses buat aku terjaga sepanjang dini hari, dan pagi2 pun aku mulai mengalau..karena sudah tak sabar menanti perjalanan ke WAYAG yang super mahal itu, (tour ke wayag 7jt/perahu, krn semata wayang aku tamunya jd 7jt di tanggung sendiri). Cuaca pagi pertama ku di Mansuar sama sekali tak bersahabat, hujan dari jam 3 subuh tak hentinya membasuhi bumi cendrawasih merah ini, pun angin ikut memeriahkan suasana pagi ini.
Lama menanti mentari yang tak jua muncul, akhirnya Robben memutuskan untuk tetap berangkat.
Bersambung : " Menerjang Gelombang 4/4 Wayag"
boat yang setia berkeliling antar pulau di raja ampat |
Komentar
Posting Komentar