BENTENG WOLIO BAU BAU Vs KAK FAAD
Masjid Agung Benteng Keraton Wolio Baubau |
Sebelum aku ngebolang ke Waktobi 2 tahun silam, nama Baubau sangat asing dan terdengar aneh di telinga, hampir ga percaya rasanya punya kota yang namanya unik dan aneh "Baubau. Saat itu aku transit di Bandara Sultan Hasanudin Makasar, tiba-tiba dari pengeras suara informasi mengumumkan, pesawat no sekian tujuan Baubau, bla bla bla...silakan masuk ke pesawat melalu gate 4. Tergelitik dan terhenyak ada ya kota Baubau?. Sesampainya di Wakatobi baru aku tahu konon katanya Baubau itu kota yang cantik dan penuh sejarah. Walhasil aku penasaran dan bertekat insya Allah suat hari nanti akan menginjakan kaki ke bumi Wolio, Baubau Sulawesi Tenggara.
25 Desember 2015, tepat pukul 6.55 pagi waktu Indonesia bagian tengah, diiringi gerimis kecil, aku bersama penerbagan Garuda Explore mendarat mulus di bandara Betoambari, yang bergenting biru langit dan bercat putih bersih, kecil namum rapi dan bersih. Bandara Betoambiri terletak lebih kurang 8 km dari pusat kota Baubau. Beruntung di pesawat teman duduk di sebalah ku Kakak yang sangat ramah, santun nan baik hati, Kak Faad seorang eksekutif muda asli Baubau. Beliau tanpa sungkan mengajak aku bicara, tadinya ku pikir kalau still "ikhwan"(lelaki muslim yang soleh dengan gaya celana ngatung), akan sangat cool kalau mau berkenalan apalagi bicara panjang lebar dengan cewek tomboy seperti aku. Namun dugaan ku 10000% salah, beliau justru lebih banyak bicara, lebih welcome, aku sampai terkaget-kaget juga malu, maklum sebelum kenalan, aku dengan PD nya berselfie ria di cabin Garuda Explore yang memang lega dan luas seperti iklannya.
Obral sana-sini, bercerita tentatang kota kelahiran nya Baubau, tak berasa kami tiba di bandara Betoambiri. Lagi-lagi ikhwan kece ini menawarkan jasa baiknya, menawarkan transport untuk mengatarku ke hotel tempat aku transit sebelum malam nya akan lanjut berlayar ke Tomia . Beliau di jemput adiknya yang tak kalah manis dan humoris, riang bercoloteh, setelah 1,5 tahun tak berjumpa. Arrrrrghhh 2 Cowok keren, pinter, soleh,namun tutur katanya nya begitu halus dan sopan padahal bicara antar kakak adik, sang kakak selalu memangil dengan "DIK" dengan suara yang lembut, dan sang adik selalu memanggil "KAK" dengan ketegasan maklum polisi,,jadilah aku terpana sepanjang jalan..hari gini, di timur indonesia ada keluarga yang begitu ningrat....Mantap!!!!!
Meriam Benteng Keraton Wolio Baubau |
Tak di sangka-sangka Kak Faad bilang ke adiknya, "Dik, mari kita ke Benteng Waloi dulu, kita antar mbak Aris ke sana", manud sang adik mengarahkan kemudi menuju Benteng Walio. Aku jadi salting,,Alhamdulillah berjumpa orang sebaik dan sesopan Kak faad dan keluargamya. Padahal pastilah Kak Faad sangat rindu akan istri dan baby mungilnya yang sudah 1,5 tahun tak berjumpa. Namun Beliau mala memprioritaskan mengantar ku tour ke benteng Walio. Sunguh berjuta terimakasih dan berjuta bintang untuk kebaikan dan ketulusan hati Kak Faad beserta adik polisi. (hehehe aku lupa namanya sapa). Dapat tour gratis bersama guide yang handal, rasanya pagi ini di kota Baubau, aku mendapat Durian runtuh.
Bandar Udara Betoambari |
Benteng Walio merupakan benteng warisan kerajaan Buton, merupakan Benteng terluas di dunia yang terdaftar di Guiness of Record tahun 2006 dan rekor MURI dengan panjang 3 km, tinggi 4 meter, dan tebal 2 meter seluas 401.911meter persegi.. Di bangun pada abad 16 oleh Sultan Buton III bernama La Sangaji dengan gelar Sultan Kaimuddin (1591-1596), diteruskan pembangunannya hingga masa Sulton Buton VI (1632-1645). Benteng kerjaan Buton " WOLIO" aslinya bernama GAFURUL WADUDU'dengan tulisan arab. Benten Wolio dibuat dari bahan baku utama bebatuan gunung, kapur, rumput laut dan putih telur sebagai perekat. Dimana Bangunan dan struktur Benteng Wolio ini begitu rapi dan beraturan..cuma satu kata MENAKJUBKAN. Benteng ini terletak di atas bukit yang menghadap langsung laut lepas dan dataran besar pulau Sulawesi.
Selain menyaksikan pemandangan kota Baubau yang cantik dari Benteng, di kita bisa melihat :
1. Masjid Agung yang seumuran benteng Wolio, di dalam masjid di dekat mimbar imam terdapat pintu gua, atau sering di sebut pintu bumi, konon katanya dari pintu ini bisa mendengar suara orang sholat di Masjidil Haram, namun untuk saat ini lubang tersebut tidak terbuka untuk umum.
2. Makam Sultan Murhum, Sultan Buton pertama
3. Istana Badia, di salah satu kamar di dalam istana terdapat meriam bermoncong naga, berumur 700 tahun
4. Meriam-meriam kuno
5. Batu Wolio atau batu Popaua yaitu batu biasa berwarna gelap, tampak seperti seekor kerbau yang sedang duduk, menurut cerita di sekitar batu ini masyarakat Buton tempo dulu menemukan seorang putri yang jelita bernama Wakaa-kaa berasal dari Tionkok.
6. Tiang Bendera (Kasulana tombi) di depan masjid agung, di bangun pada masa sulton Buton III La Sangaji Sultan Kaimuddin
Menariknya di dalam benteng ini justru terdapat rumah-rumah warga sebagai garis keturun kerajaan Buton langsung, bahkan kawasan di dalam Benteng ini merupakan satu kelurahan bernama kelurahan Melai yang merupakan kelurahan terpadat di kota Baubau, jangan heran di dalam Benteng pun terdapat Rumah sakit. Infrastruktur di dalam benteng pun begitu rapi, jalan mulus beraspal bersih dan rapi, di sisi jalan rindang pohon-pohon menaungi. Lembah, jurang, laut silih berganti menghiasi perjalanan kita jika mau mengitari Benteng Wolio. Tak lupa dinding batu berjejer rapi sebagai pertahan benteng yang terdiri dari 12 pintu gerbang dan 16 pos jaga. Dimana setiap pintu gerbang atau pos jaga terdapat 4 - 6 meriam. di Pojok Selatan Benteng Wolio adalah tempat gudang mesiu atau yang bahasa aslinya di sebut Godana Oba, berdampingan di sisi kiri gudang peluru.
Tak berasa mentari beranjak naik keubun-ubun, walau singkat 1jam saja tour ke benteng Wolio Baubau, namun sungguh berkesan. Kebaikan Kak Faad dan adiknya ga sampai di Benteng Wolio, bahkan diantar sampai Hotel Calista pake acara angkat tas diving yang super berat pula.....Lagi dan lagi Terimaksih Kak Faad beserta adik, lain waktu jumpa lagi dan semoga semua kebaikan nya di balas lebih sama Pemilik alam semesta.
Niat nya sich, setelah mandi istirahat sejenak akan balik ke Benten Wolio, belum puas rasanya, namun ntah karena jet leg (Hahahaha kaya terbang ke negri paman Sam ), yang ada sampai kamar hotel Calista yang terletak di jantung kota Baubau, persis di depan pantai Kamali. Badan terasa remuk redam, bawaannya ngantuk ga ketulungan. Walhasil, setelah makan dan muter pantai kamali barang 30 menit, waktu di Baubau dihabiskan dengan mengukur kasur sampai saatnya berlayar dengan Km. Wahyu 02 ke Tomia. Arrgghh Baubau meninggalkan PR BESAR untuk di jelajahi wisata Gua Lakasa, Gua Ntiti, Gua Kaisabu, Bukit Patiga, kali baubau, Air terjun Tirta Rimba, Air terjun Samparano, Air terjun Laguna, dan Pemandian alam Bungi belum terjamah oleh ku.
Masjid Agung Dan Kasulana tombi |
Komentar
Posting Komentar