YOU DIVE LIKE A DOG

KM.La_petite
Bukan mau sok-sok ingris, aslinya aku ga bisa berbahasa ingris. Judul dari blog ku kali ini diambil dari kutipan Mr. Anton, seorang kakek tambun dari Belanda. Hari ke2 di Kepa, saat nya untuk dive pertama ku, Dag dig dug jeger pastinya, Secara semua yang dive para Dive master juga instruktur. 3 orang cowok Prancis super cool( DM), 4 orang instruktur terdiri dari 2 pasangan suami istri Belanda (suaminya bernama Mr. Anton), 1 orang dari Belgia Mr.Philip pembawa camera UW bak kepiting. 1 orang Mr. Jun dari Japan. Malam sebelumnya aku sudah berpesan ke Mrs. Anne, kalau diving ku masi acak kadut, boyancy masih jelek, dan gak mau nyelem dalam2....karena 'SAVE DIVE', 2 Kata ini lah yang selalu aku ingat kemanapun dan dimanapun aku menyelam, begitulah pesan SINGKAT PADAT JELAS dari sang Instruktur ku. Santai Mrs. Anne menjawab, besok kita menyelam di "Wall kedalaman 30m max, di kaki gn. Ternate", Arista santai saja, nikmati divingnya," sembari tersenyum amat manis. laaaaa.....sontak aku terlonjak kaget bagaimana mungkin walau uda 29x dive, tetap saja aku merasa ga pernah bisa diving bak putri duyung. Tapi itu 30m, saya kan baru open water? kata ku keder. "Ga, apa-apa, nanti Pak Bram yang akan menjadi bodyguidenya Arista". Begitulah kalimat pendek namun tegas dari Mrs. Anne, sembari berlalu.
lovely NEMO
Walhasil semalaman gelisah seperti mau nite dive dan dive entry saja rasanya (pengalaman dive di TOMIA Pagi menjelang, para diver pun semangat menaiki kapal La-petite yang megah itu(hehehe kali pertama dive dengan kapal sebagus ini). kagum dengan skill dan peralatan para diver asing ini, uda cakep, menjulang tinggi, tajirrr, alat divingnya bagus2 pula. Yang buat aku terkesiap, nenek Belanda ini walau sudah rentah (tampak mata) namun masih kuat mengankat tabung udaranya bahkan berjalan tegap menuju tempat terjun. Nah, aku????? hikss pasang alat aja di bantu, jalan di pegangin saking sempoyongan, NERVOUSSSS. ibarat orang kalah sebelum bertempur...hikssss. (-__-)""" terlebih Mr. Jun sepanjang kapal berlayar mengoceh aja bak twitter, memberikan wejangan sembari menguji kemampuanku, yang uda jelas semua MERAH. (nyesel juga aku, ga nurut kata instuktur ku, baca-baca-baca terus perdalam ilmu divenya). Itu baru di darat, bagaiman di dalam air????? Lega bisa "GiantStep" dengan benar dan ternyata lebih nyaman dibanding "backroll" saat entry ke dalam laut. Namun masalah datang saat di bawah air. di kedalam 7 m saat mau mendekati Bram aku mengunakan tangan, dipikir biar cepat , bak beranang...aku menyusul Bram. Namun, Kesalahan teramat patal, dosa teramat besar,,(kira-kira begitulah untuk para diver). Setelah dive pertama berakhir, semua diver naik ke kapal dan melaju menuju lokasi dive ke 2. Aku di KULTUM, kuliah umum Mr. Anton langsung bilang 'YOU DIVE LIKE A DOG'....huaaaaaa sedih rasanya, nano nano, yang tadinya mau bener enjoy malah jadi murid paling bego,,,,(-___-)"", Mr. Jun Bilang kenapa tadi kamu pake tanggan??. di scubadive tangan tidak boleh di gunakan...bla..bla..bla...Dua dosen menceramaiku satu berbahasa indonesia dan satu lagi berbahasa ingris. Belum lagi masalah boyancy,,,ampunnnnnn aku diserangggggg...namun, harus disyukuri mereka sebetulnya baik, ingin aku bisa mahir dan propesional seperti mereka. (positif thinking) (*__*). Parah nya lagi 4 cowok Perancis hanya senyum-senyum manisss, ntah apa arti senyum cool mereka itu pada ku???...
surga bawah laut
Dive ke 2 dan seterusnya, aku mencoba seperti yang Mr. Anton dan Mr, Jun sarankan, mendekap kedua tangan, mengayu pangkal paha, bukan lutut yang di gowes2kan. Aaaaaaa..ternyata diving bareng Bule itu...SUSAHHHHHH namun dapet ilmunya juga. Di dive site ke2, view bawah lautnya flat..lebih parah dari Derawan, tak ada yang menarik, walau di awal Mr. Cedrik bilang banyak macro di dive site ini, jiga beruntung bisa melihat frog fish. Asli, aku yang belum profesional, atau mereka yang aneh, dive site ke 2 ini, jarang banget ada coral, sejauh mata memandang hanyalah hamparan pasir abu-abu..lumpur. aku melihat bule2 itu menyibak-nyibak pasir yang berlumpur mencari-cari hewan2 macro, aku hanya manut ikut ke mana Bram sembari menjaga kaki ku agar tak kena pasir, namum tetap saja fins ku menyibak pasir, yang menyebakan kabut bak ternado,,,gara2 ini juga aku di komplain namun ga separah yang pertama. "klo dive site nya spt itu, kakinya harus dijaga jangan sampai menyentuh pasir, karena akan mengganggu untuk pengambilan poto"....Satu lagi dapet ilmu. BETUL 1000% kata Andreas Lewar alias Doraemon, hati-hati dive sama Bule,banyak komplainnya...(*__*)". Itu artinya aku harus lebih banyak belajar lagi, lebih banyak baca lagi, lebih banyak dive lagi, biar dive ga spt " YOU DIVE LIKE A DOG" (*_*). Dive ke 3 - ke 6 membaik walau boyancy masi saja belum baik, namun sepulang dari Alor, aku semangat untuk : !. BELAJAR LAGI, AMBIL ADVANCE 1. PUNYA DIVE COMPUTER
narsis dulu ah, biar ga kalah saing sama ikan-ikan
hari pertama dive di dua tempat yang satu wall penuh aneka warna oranye, ungu, merah, hijau. kuning,krem, cantik sekali walau coral tak sesebur di Tomia Wakatobi, tetapi coral di sini khas bentuknya, mungkin karena dinding dari gunung api, banyak sekali terdapat lintah laut alias NUDIBRANCH jenis Chromodoris, dan ikan-ikan karang yang bila tak jeli melihat tampak sama spt coraol lainnya. Namun sayang di sayang di dive site pertama ini aku sibuk dengan masker clearing, yang sangat buruk ku lakukan, berkali-kali air aku tiup keluar namun hanya sebagian yang keluar, jadinya sepanjang dive aku lebih banyak buka tutup masker. Dan akibatnya persedian udara ku mala jadi boros hanya 35 menit aku sudah naik ke atas, jarum penunjuk sisa udara di angka 40. Bram dan aku pun naik,,sempoyongan rasanya, setiap kali dive pertama selalu tak percaya diri, selalu bermasalah. waktu di Tomia dive pertama hancur, gara-gara masker clearing juga, aku naik ke atas lagi karena air terperangkap di dalam masker tak bisa ku tiup keluar. Di Derawan dive pertama hancur, gara-gara, camera underwater lumix ku masuk air di kedalaman 12 m. (-_-)"""" Semoga next dive tak lagi baermasalah di masker clearing dan hal2 lain yang tak terduga.
underwater alor
Dive site ke 2 di alor, yang aku bilang tadi flat, namun banyak terdapat ikan jenis ; PIPEFISH (berbentuk terompet) dan STRIPED EEL CAT FISH. Striped Eel Catfish semacam ikan lele namun hidup di laut dengan corak belang hitam memanjang. Bila di Kota kelahiran ku di sebut ikan USET, yang bila di masak asam pade, itu MAKYUSSSSSSS, dagingnya selembut es krim, empuk dan manis, namun berhati-hati, karena banyak tulang. Aku jadi punya kepribadian ganda nich, setiap kali diving or snorkling di hati di otak ku, selalu memuja ikan-ikan yang super unyu, dan berjanji untuk tidak memakannya lagi, terutama ikan2 yang sering di hidangkan di meja makan rumah ku. Seperti KEMBUNG, TENGGIRI, TONGGKOL, CANTIK MANIS, USET, KAKAP. EEEE...saat sudah di depan meja makan, mencium aroma wangi ikan goreng, ikan panggang, ataupun asam pade,,,,,janji ku hanya lah tinggal kata2 di hati,,,aku lupa, amnesia,,,,,,,Lahap aku menggerogoti ikan laut, yang yummy terlebih ikan yang langsung dari laut terus di masak,,,,wuaaaaa, itu juaraaaaa.(-__-)"""" PLS FORGIVE ME YA IKAN UNYU-UNYU. Cerita Berikutnya : "DIVE SITE ALOR BUKAN ISAPAN JEMPOL BELAKA" Gambar di bawah Cat fish dan pipefish yang aku lihat di alor, poto berasal dari Nat.GEO.
cat fish
ghost fish

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CURUG TUJUH SUBANG

CATALINA Si Angggun yang Tertidur Di Birunya Perairan Biak Papua

CATATAN KECIL FESTIVAL TANJUNG WAKA SANANA MALUKU UTARA