SERUNYA FUN DIVE DI TELUK JAILOLO

dive spot NHR.06 (Reef Jojo)

Unik nya Festival Teluk Jailolo adalah acara nya melibatkan para diver yang tak berminat ikut kompetisi lomba photo alias Fun Dive. Asiknya lagi ikutan Fun dive di event ini sangat murah cukup 2,5 juta saja dengan fasilitas 10x diving, transpot dan akomodasi selama 6 hari di Teluk Jailolo. Gak hanya soal diving saja, kita pun bisa menyaksikan panggung spectakuler festival tarian adat "Sasadu On The Sea" selama kegiatan. Tak kalah menariknya beratus-ratus orang baik turis domestik maupun asing tumplek di Teluk Jailolo. Aku yang terbiasa solo travel, merasa takjub dan butuh penyesuain. Terlebih berjumpa sahabat diver yang jam terbangnya sudah ratusan, ikksssss antara minder dan antusias. Minder dengan kemampuan diving yang masih acak kadut, antusias mendapat sahabat dan pengalaman baru dari para Senior. 

Perasaan takut dan ragu pun sempat melanda sebelum berangkat, aku yang biasa diving dengan kelompok kecil, paling banyak aku diving dengan 4 orang  diver termasuk aku, dive guide dan 2 sahabat diver lainnya, dan biasanya sama bule, yang kalau selesai diving langsung buka buku tentang ikan atau coral yang di lihat. Diving bareng bule rewel dan bawel ngoment soal bouayancy aku yang masih terombang-ambing, atau saat fins ku yang tanpa sadar menyentuh coral, aku hanya bilang Yes Sir/Mam..i m sory,,i m so sad,, i m promise didn't touch coral again, dan aku juga senang biasanya mereka memberikan tips setelah mengomentari gaya diving ku. Nachh..bagai mana bila bergabung dengan para diver Indonesia yang sudah Senior?? Kali petama bergabung dengan dive trip dengan jumlah diver yang banyak  dan pengalaman diving mempuni.
Tanjung Kailupa

Setelah beristirahat 3 jaman di hotel, yang aslinya aku pikir aku malah ga istirahat, karena sibuk ngemasin peralatan diving yang akan di gabungkan dengan peserta lainnya. Setelah itu lanjut acara bagi-bagi kamar, dan aku sekamar dengan ibu Susi,,dari Jakarta,,beliau Cantik, muda, segar dan lincah walau sudah beranjak 56 th. Aku yang biasa langsung tepar setelah semalaman tak tidur terlebih melihat ruangan dingin dengan tempat tidur yang bersih rapi menggoda untuk di tiduri, namun ibu Susi mengajak keluar mencari udara sejuk, jadilah aku terdampar di warung kopi bersama 4 sahabat diver lainnya...dan seperti yang ku duga, aku cuma bisa haha hihi hehe, tanpa bisa mengimbangi pembicaraan tingkat tinggi para 5 diver teman baru ku dari Jakarta ini. (-_-)""". Saat balik ke kamar barusan mandi dengan niat bisa tidur enak, eee, mala dipangil untuk sipa-siap Cek Dive. Walhasil aku siaga satu maklum semalaman gak tidur, badan lagi flu,,sepanjang perjalan ke dive site pulau Babuha yang ditempuh 30 menit dari pelabuhan aku berdoa semoga aku baik-baik saja...kalau tidak   maka aku aku kan menjadi peserta pertama yang akan masuk UGD. (-__-)""

Berikut 9 dive spot yang kami selami selama Festifal Teluk Jailolo :

1. Dive Spot Pulau Babua13 Mei 2015, 15.05 wita

Cek Dive di Pulau Babuha sebuah pulau yang cantik berpasir putih bersih, kristal water torqoist, dan dihiasi bebatuan dari letusan gunung berapi di sekitarnya. Ada lebih kurang 18 diver yang akan menyelam sore menjelang senja ini tepatnya jam 16.05 wita. Beach entry,,dengan posisi reef sebelah kanan. Selain back roll yang tak aku sukai beach entry juga salah satunya, ribet saat memasangi fins di dalam air dan harus berjuang keras berenang ketengah. Kekawatiran ku menjadi nyata, kuping kanan ku menjadi-jadi sakitnya dan lama saat memasuki kedalam lebih dari 5 meter, semakin dalam semakin sakit aku bertahan di 10 cukup lama turun naik 10-9-8-9-10 meter untuk merdakan nyeri yang menusuk gendang telingah, dan pada akhirnya setelah berjuang keras dengan segala doa akhirnya aku bisa turun juga di kedalaman 26,3 meter. Visibility tak begitu jernih hanya 15 meteran, kehidupan dasar lautpun tak meriah namun cukup unik, yellow box fish malu-malu menyapa kami satu biji saja, longnose butterflyfish fish cantik berenang mondar mandir galau,  si anggun cantik nan elegan Baramundi-juvenile fish meliuk-liuk indah bak penari flamenggo, puffer fish seukuran kurang lebih 20 cm lebarnya nyaman di lubang persembunyianya. Fire dartfish ketakutan dan langsung kabur ke liang rumahnya...Namun sayang di sayang camera Gopro hero 4 silver ku gelap,,,tak ada gambar sama sekali. hikssss beteeee, sembari menahan ketidak nyaman tubuh akibat kurang tidur,,namun aku harus tetap tenang di dalam air. Beruntung aku sekelompok sama Zack bule america yang baik hati mau menshare hasil vidio nya kepada kami. Tak berasa udara mulai menipis 45 menit berlalu dan kami harus kembali pulang ketitik awal entry. 57 menitku habiskan untuk cek dive pertama di Jailolo...Cantik dan bikin penasaran,,,walau gara-gara red filter abal-abal yang baru ku beli ketebalan, jadinya hasil jepretan Gopro gelap dan kalau ada pun hijau tanpa warna.

Hari ke 1 Dive Spot Tanjung Kailupa, Kamis, 14 Mei 2015
2. Dive Spot NHR.10

Ini hari ke 2 di Teluk Jailolo, Setelah sarapan pagi kami pun segera bersiap menuju lokasi dive, riang gembira walau badan remuk redam. Seperti biasa entry dive dengan back roll. Di lokasi ini kuping masih tetap aduhai sakit,,,butuh waktu 5 menit lebih agar sakitnya hilang. Kedalaman maksimal di NHR.10 ini ku capai 30,4 meter dengan durasi selam 51 menit. Visibility kurang, berkisar 10-15 meter.
Dive spot ini terletak di sebelah barat teluk dengan topografi wall serta slope reef, namun sayang terumbu karang tak begitu subur, pun ikan tak banyak berkeliaran paling anak-anaknya ikan yang berseliweran menyapa kami. Nudi branch satu dua jenis komodoris dengan aneka warna kuning dan biru. Beruntung di akhir penyelaman kami berjumpa schooling Jack fish yang langsung tancap gas dengan kekuatan super. (*;;*)""". Di sini Pak Will yang baik hati dan selalu sabar mencoba memangil hiu, dengan cara mengosok-gosokan botol aqua dengan tongkat, agar keluar bunyi,(mengingatkan aku diving di sardenise Rajaampat, kala Mathias menghimpun ikan sardenesi agar menjadi lebih padat.), sayang-di sayang hiu yang di panggil tak jua muncul batang ekornya.

3. Dive Spot NHR.08
Setelah 1 jam surface interval alias istirahat dari dive pertama,  kami habiskan waktu bermain di pantai berpasir putih bersih berhiaskan pohon berdaun orange,,,sunguh View yang luar biasa Cantik. Dive ke 2 ini maksimal kedalaman yang ku tempuh 25,1 meter selama 57 menit. Topografi dasar lautnya sama seperti NHR.10. Namun visiblitynya lebih parah hanya 10 meter saja. Gregetannnnn di kala melihat BumpHead fish puluhan ekor lagi makan namun hanya berupa siluet,,,,(#__#)"""".

4. Red House
 Diving ke 3 untuk hari Kamis ini di lakukan setelah makan siang dan ber selfie ria bersama miss scuba yang bagai angin segar bagi diver cowok. Dive Entry di mulai jam 14.25 wita. Red House dive spot terletak tak jauh dari pelabuhan Jailolo. Topografi flat dan deep slope . Di awal entry kami dipaksa berenang cukup jauh karena salah titik backroll. Arus menjelang sore lumayan kuat dan berbahaya, begitu alasan sang Dive Guide kami, jadinya aku, Bu Susi, Dr. Frizz dan Pak Triss, bak ular naga berpegangan pada tali di tarik kapal yang bau mesinnya menyengat hidung. Di 5-7 meter pertama tampak cantik dasar laut tertutup rapat coral, namun tak berseri alias menonton. Walau tutupan coralnya hampir 100% tapi coralnya tampak tak sehat. Memasuki 7 meter ke dalam lebih parah  lagi coral tak banyak dan tak beraneka, visibilitypun semakin kelam maklum matahari semakin condong ke barat. Kedalaman maksimal ku di Red house 21,2 meter selama 51 menit.

Hari ke 2 Blok Pulau Babua Jumat, 15 Mei 2015

5. NHR.06 (Reef Jojo)

Ini divespot the Best nya dari 10 dive spot di Teluk Jailolo. Tutupan Coralnya 1000% Sehat dan beraneka jenis juga warna,,,"GARDEN CORAL" Cantik secantik-cantiknya, walau tanpa ikan-ikan besar,,NHR.06 Sangat Memukau,,,menutupi kekecewaan di hari pertama. Maksimal 28,1 meter yang ku selami Coral tetap sehat dan subur juga rapat, 59 menit begitu cepat berlalu,,,buat lupa kalau udara di dalam tabung kian menipis. Di NHR.06 ini terdapat konservasi coral buatan, berharap semoga coral-coral buatan ini akan tumbuh sehat dan subur.

6. NHR.02 (Pulau Babua)
Letaknya sama dengan Check dive saat pertama datang namun, NHR.02 reef nya berada di kiri tangan. Beach entry yang selalu mengikis lemak, bikn semaput yang ga biasa renang. Kedalaman yang aku selami 26,3 meter selama 54 menit. Disini Pak Will mencoba memanggil Hiu kembali, namun lagi dan lagi kami tak berjodoh dengan hiu. Di dive spot ini aku berjumpa anemon ball,,,arrrggg sungguh Ciamik,cute dan mengemaskan.  Saat kembali ke posisi entry,,kami melawan arus ,,,hmmmmm lumayan buat napas ngos-ngosan.

7. Matui
Titik penyelaman ini terleta di desa Matui. Kedalaman yang aku tempuh 25,4 meter selama 52 menit. Topografi dasar laut berupa slove dan dasar yang berlumpur. Ini adalah dive site yang UNIK di banding yang lain."ELECTRIC CLAM" , 'LEMBEH SEA DRAGON', 'DAN PINK EYE GOBY'. Menjadi daya Tarik sendiri. Turun di sini harus lah sangat berhati-hati agar fins tak menyentuh dasar laut. Gaya diving ku yang masih blum juga bagus, sempat membuat visibility gelap gara-gara fins ku menyentuh dasar dan membuat kabut gelap alias fisibility 0..(-__-)""". Elctric Clam sungguh unik dan cantik hidup di tebing-tebing karang dan setiap 2 detik menegeluarkan listrik. Lembeh Sea Dragon dan Pink Eye Goby, mahkluk super imutttttttt, sama seperti pigme. Namun Sayang di karenakan group diving kami ber 8 jadinya melihat keunikan 3 makhluk ini berasa tak puas, saling rebutan,,,,

Hari ke 3 Blok Atol Pastofiri, Sabtu, 16 Mei 2015

8. Pastofiri Point

Hari ke tiga kami diving menjauh dari teluk Jailolo. Di Sebuah Atol di tengah laut, sungguh cantik view terlukis di hadapan kami. Pastofiri Point merupakan dive spot paling terbaik untuk Visibilitynya, mencapai 30 meter lebih.  Kedalaman yang aku selami 28,8 meter selama 55 menit. Di sini aku berjumpa anemon yang lagi menguncup seperti keong, scholling cumi-cumi yang asli bikin perut keroncongan, blue shrimp. Untuk koral tak seindah NHR.06 namun Pastofiri point wajib untuk di jelajah billa berkunjung ke Jailolo

9. Batu Kaka
Dive site ini di tandai dengan adanya batu besar yang menjulang tinggi di desa Guaria. Di sini banyak di temui cemara laut yang di huni oleh blue shrim. Kedalaman yang aku tempuh 28,8 meter selama 55 menit.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

CURUG TUJUH SUBANG

CATALINA Si Angggun yang Tertidur Di Birunya Perairan Biak Papua

CATATAN KECIL FESTIVAL TANJUNG WAKA SANANA MALUKU UTARA